Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melatih 30 orang perajin timah menggunakan mesin berteknologi, guna meningkatkan produksi berbagai hasil kerajinan berbahan baku timah tersebut.
"Saat ini hasil kerajinan timah atau pewter masih kurang untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi, sehingga harga kerajinan khas daerah ini cukup tinggi," kata Kabid IKM Disperindag Babel, Riza Aryani di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan pelatihan menggunakan mesin dan teknologi ini, dalam upaya pemerintah provinsi dalam meningkat minat dan kreativitas masyarakat mengembangkan usaha baru, sekaligus memenuhi permintaan pasar nasional dan internasional yang cukup tinggi.
"Selama ini kerajinan timah ini seperti miniatur perahu phinisi, plakat, miniatur flora dan fauna hingga gantungan kunci masih dibuat secara manual," ujarnya.
Ia mengatakan pembuatan kerajinan secara manual membutuhkan waktu antara satu minggu hingga satu bulan, tergantung tingkat kesulitan produk yang dibuat.
"Jika menggunakan mesin dan alat berteknologi lainnya tentu pembuatan kerajinan akan lebih cepat, pada akhirnya produksi kerajinan meningkat dan harga lebih terjangkau masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.
Menurut dia harga aneka jenis kerajinan pewter ini cukup bervariasi mulai dari Rp50 ribu hingga puluhan jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan kerajinan tersebut.
"Kita menginginkan harga kerajinan khas daerah ini lebih terjangkau, sehingga akan memudahkan perajin memasarkan hasil kerajinannya," ujarnya.
Disperindag Babel Latih 30 Perajin Timah
Selasa, 29 September 2015 16:34 WIB
Saat ini hasil kerajinan timah atau pewter masih kurang untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi, sehingga harga kerajinan khas daerah ini cukup tinggi."