Washington (Antara Babel) - Rusia, Rabu, melancarkan serangan udara
pertama di Suriah, dekat kota Homs, kata pejabat Departemen Pertahanan
Amerika Serikat dan secara resmi mengawali campur tangan militer Rusia
dalam konflik yang telah berlangsung selama 4,5 tahun itu.
Pejabat Amerika Serikat yang enggan disebutkan namanya itu
mengatakan seorang jenderal Rusia di pusat intelijen di Baghdad
mendatangi Kedutaan Besar Amerika Serikat di sana, dan memberikan
pernyataan lisan mengenai serangan yang akan segera terjadi.
"Mereka memberikan informasi akan mulai menyerang di Suriah," kata
pejabat itu, dan menekankan bahwa Rusia memberi peringatan sekitar satu
jam sebelumnya. "Serangan itu (dilaksanakan) di daerah sekitar Homs."
Serangan tersebut dilakukan tak lama setelah Presiden Rusia,
Vladimir Putin, mendapatkan dukungan aklamasi dari parlemen untuk
melancarkan serangan ke Suriah.
Pejabat pertahanan itu mengatakan ia tidak tahu dampak serangan itu ataupun targetnya.
Para pejabat Pentagon menyebutkan ada penumpukan peralatan militer
di kawasan Latakia di Suriah baratlaut dan Rusia tengah membuat markas
operasi di kawasan itu.
Sejauh ini, setidaknya 500 tentara serta 28 jet tempur, beberapa
unit pesawat pengebom dan artileri telah dikerahkan ke markas itu, kata
pejabat Amerika Serikat itu.
Pejabat pertahanan itu mengatakan tidak ada aksi yang perlu
dilakukan pesawat koalisi untuk menghindari berada di ruang udara yang
sama dengan jet-jet Rusia.
Pentagon berulang kali memperingatkan jangan sampai terjadi
tumpang-tindih supaya dapat memastikan pesawat-pesawat pasukan koalisi
dan Rusia tidak bertabrakan jalur secara tidak sengaja.
Rusia Lancarkan Serangan Udara Dekat Homs di Suriah
Rabu, 30 September 2015 23:28 WIB
... memberikan informasi akan mulai menyerang di Suriah...