Bangka Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran keluarga untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang mengancam generasi penerus bangsa di negeri serumpun sebalai itu.
"Saat ini peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak hanya di kota, tetapi sudah menyentuh ke pelosok desa," kata Pejabat (Pj.) Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin saat membuka Seminar Darurat Narkoba di Muntok, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Seminar Darurat Narkoba bertemakan "Cegah dan Laporkan" memperingati Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2022 guna mengedukasi masyarakat, khususnya para orang tua dalam mencegah peredaran narkoba ini.
"Saya prihatin dengan maraknya peredaran narkotika saat ini yang sudah merebak di kalangan generasi muda di kota hingga pelosok desa," ujarnya.
Menurut dia, pada masa sekarang, sebagai orang tua harus waspada dan selalu menjaga pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak terjerumus ke lembah hitam bernama narkoba, terlebih domisilinya di kota besar, Jakarta.
Oleh sebab itu, sedini mungkin perlu beri perhatian lebih kepada dua putranya, dimulai dari antar ke sekolah hingga pastikan anaknya telah berada di halaman sekolah dan dekat ruang kelas belajarnya.
"Anak-anak masa sekarang sangat berbeda halnya dengan zamannya pada era tahun 70-an yang tidak pernah mendengar tentang adanya narkotika," katanya.
Kepala BNNP Kepulauan Babel Brigjen Pol. M.Z. Muttaqin mengintesifkan rawan narkoba sebagai langkah BNN menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
"Kami mohon dukungan semua pihak, terutama tokoh agama, masyarakat, dan pemuda, untuk bersama-sama untuk katakan lawan narkoba dalam menciptakan keluarga antinarkoba guna mewujudkan Babel bersih dari narkoba "bersinar"," katanya.