Jakarta (ANTARA) - Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengapresiasi pemimpin negara yang berbusana tradisional dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI karena mampu menarik perhatian masyarakat sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan memajikan sektor fashion lokal.
"Semua mata hari ini tertuju, ingin lihat, ingin dengar apa yang disampaikan, ada juga orang yang ingin nonton (Sidang Tahunan MPR) karena mau lihat bajunya. Itu akan berdampak ke ekonomi," ujar Ali saat dihubungi ANTARA pada Selasa.
Penggunaan busana daerah seharusnya tidak semata-mata hanya untuk menunjukkan keanekaragaman budaya saja. Menurut Ali, alangkah baiknya jika hal ini juga dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk turut mengenakan busana adat khususnya pada kehidupan sehari-hari.
Terlepas dari upaya yang dilakukan oleh petinggi negara, Ali menyarankan agar ke depannya pihak profesional seperti perancang busana atau pengarah mode dilibatkan agar bisa menciptakan tren baru yang datangnya dari para pemimpin.
Ali memberikan contoh, untuk menciptakan gaya baru, Puan Maharani bisa memadukan kebaya klasik dengan padanan celana yang elegan. Selain itu, beskap Jawa bisa sedikit dimodifikasi dengan tampilan yang lebih moderen agar bisa ditiru anak muda.
"Jadi menurut saya perlu dipikirkan karena akan dilihat banyak orang. Menurut aku harus melibatkan profesional ke depannya, karena gerak-gerik pimpinan kita kan penting," kata Ali.
Tahun ini, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengenakan pakaian khas Keraton Surakarta atau pakaian adat Solo, sementara Wury Ma’ruf Amin mengenakan kebaya berwarna hijau.
Baca juga: Presiden Jokowi: penyelesaian pelanggran HAM masa lalu jadi perhatian serius
Baca juga: Presiden Jokowi ajak dukung penuh tahapan pemilu 2024 yang disiapkan KPU
Baca juga: Pengamat ungkap pesan optimisme Presiden Jokowi lewat baju adat Bangka Belitung
Wapres memilih pakaian atas berupa setelan Sikepan hitam dipadu dalaman putih dengan hiasan rantai arloji di dada menemani lambang kepresidenan, serta memakai Blangkon Trepes rata bagian belakang. Adapun untuk bawahan, Wapres memakai kain jarik batik cokelat motif Sidomukti dan selop berwarna emas.
Sementara itu, Wury Ma’ruf Amin tampak mengenakan kebaya kartini bernuansa hijau dipadu dengan kerudung berwarna senada, yang dipasangkan dengan bawahan kain batik dan selendang berwarna gelap.
Ketua DPR RI Puan Maharani juga tampil beda dengan mengenakan kebaya klasik kutubaru berwarna terakota yang dipadukan dengan kain batik tulis bermotif Semen Rama.
Motif Semen Rama sendiri memiliki arti sebuah pengharapan dan doa untuk kehidupan yang makmur. Kain batik ini dinilai merupakan sebuah doa untuk Indonesia yang lebih baik.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memilih pakaian adat Toba, Sumatera Utara. Retno mengenakan atasan warna hitam yang dilengkapi dengan ulos ragi hotang sebagai selendang dan sarung warna jingga.
Melengkapi busana tersebut, dia memakai ikat kepala sortali yang terbuat dari tembaga sepuh.
Busana yang dikenakan oleh para pemimpin negara ini, cukup menyita perhatian lantaran tidak semua yang hadir mau menggunakan pakaian adat.
Baca juga: Presiden Jokowi kenakan baju adat Babel motif pucuk rebung lambangkan kerukunan
Berita Terkait
Cek fakta, Jokowi dan Kapolri kunjungi Miftah Maulana usai mengundurkan diri
10 Desember 2024 08:48
Prabowo perintahkan Panglima TNI dan Kapolri antar Jokowi
20 Oktober 2024 22:07
Jokowi: Saya serahkan seutuhnya cita-cita besar bangsa kepada Prabowo
20 Oktober 2024 16:30
Presiden Prabowo lepas Jokowi pulang ke Solo
20 Oktober 2024 16:20
Jokowi tinggalkan Istana Merdeka usai purnatugas sebagai Presiden
20 Oktober 2024 15:21
Ketua MPR: Era Prabowo-Gibran jadi lembaran baru bagi bangsa Indonesia
20 Oktober 2024 11:21
Presiden tiba di Gedung Nusantara hadiri pelantikan Prabowo-Gibran
20 Oktober 2024 10:40
Rangkuman informasi hoaks, Prabowo gagal dilantik hingga ibu kota batal pindah
20 Oktober 2024 10:29