Jakarta (Antara Babel) - Anggota Komisi VII DPR RI Peggi Patrisia Pattipi
tak menyangka rekannya dalam satu komisi, Dewie Yasin Limpo, ditangkap
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 20 Oktober malam silam.
Padahal,
kata Peggi, pagi hari sebelum Dewie ditangkap tangan oleh KPK di
Bandara Soekarno Hatta malam harinya itu, sebelum rapat paripurna, Dewie
sarapan bersama Dewi Coryati dan Peggidi depan ruang rapat paripurna
DPR RI, Gedung Nusantara I DPR RI.
Peggi sempat bertanya kepada Coryati bahwa Dewie tidak seperti biasanya saat Dewie mengambil makanan.
“Kok
beda ya Bu Dewie Yasin Limpo. Auranya lain daripada biasanya, kayak
akan mengalami musibah. Saya tanyakan itu kepada Bu Coryati,†kata
Peggi.
Setelah itu, kata politisi PKB itu, Dewie mengganti
pakaian dengan warna kotak-kotak hitam. Usai menandatangani absensi
rapat paripurna, ketiganya ke Bandara Soekarno Hatta untuk berangkat ke
daerah pemilihan.
Peggi akan berangkat ke Papua, Dewie ke Sulawesi dan Coryati ke daerah Bengkulu.
“Kalau
enggak salah, Bu Dewie Yasin Limpo akan berangkat dengan menggunakan
pesawat Garuda dengan nomor penerbangan 652,†cerita Peggi.
Namun dia tak melihat secara persis bagaimana penangkapan dilakukan oleh KPK kepada politisi Partai Hanura itu.
“Saya tidak lihat penangkapan itu, tapi staf saya melihatnya. Begitu juga dengan stafnya Bu Dewie,†tutur Peggi.
Dewie
ditangkap oleh KPK karena diduga terkait tindak pidana korupsi dalam
proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kabupaten
Deiyai, Papua, tahun anggaran 2016.
Sebelum Ditangkap KPK, Dewie Limpo Lain Dari Biasanya
Senin, 9 November 2015 15:25 WIB