Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menyiapkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna dengan tugas khusus untuk melantunkan Asma-Asma Allah dan bait-bait doa selama berlangsungnya aksi unjuk rasa pada beberapa titik di Ibu Kota, khususnya setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak 3 September 2022.
“Semoga lantunan doa kami diijabah oleh Allah. Agar pendemo pulang dengan selamat dan tidak ada anarkisme aksi selama unjuk rasa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dalam menjalankan tugasnya, Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna akan mengenakan peci putih dan balutan surban di leher.
Fadil mengungkapkan keberadaan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna mempunyai tugas penting untuk membangun suasana yang kondusif di tengah massa aksi.
Dia juga berharap lafaz Bismillah yang dikumandangkan petugas bisa dipahami massa aksi karena kandungan makna yang terkandung di dalamnya.
Pesan-pesan kasih sayang serta menyejukkan adalah salah satu upaya kepolisian agar massa aksi bisa lebih cair sehingga suasana demo berjalan aman dan tuntutan massa aksi tersampaikan dengan baik.
“Secara tersirat, petugas kepolisian berusaha memberikan pelayanan, ketertiban dan keamanan yang selaras dengan sifat-sifat Allah tersebut. Yakni penuh kasih dan sayang kepada massa aksi,” kata Fadil.
Fadil mengatakan, seluruh anggota Polda Metro Jaya berkomitmen akan selalu menebarkan kebaikan di tengah pengamanan unjuk rasa.
“Upaya Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna sangat efektif. Tidak ada tindakan represif sedikitpun selama aksi. Terima kasih atas kerja sama seluruh petugas dan teman-teman pendemo,” ungkapnya.
Fadil menekankan, agar semua para pemangku kepentingan aksi selalu bertindak kooperatif agar tidak ada lagi kericuhan saat demo berlangsung.
"Semua akan berjalan baik dan aman jika aturan dan kewajiban selama aksi terus digalakkan," katanya.
Lewat lantunan Basmalah ini, Fadil berharap tidak ada lagi permusuhan dan dendam antara petugas dan masyarakat.
“Kami disumpah oleh negara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Bukan hanya bagi para pendemo, tetapi seluruh masyarakat. Memberi kenyamanan dan keamanan di lingkungan masyarakat,” kata Fadil.
Kondusif
Sebelumnya, massa pengunjuk rasa terkait kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat,
tampak kondusif membubarkan diri diiringi lantunan Asmaul Husna, Senin (12/9)
Kelompok yang terakhir menyampaikan aksi, yakni Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR)
atau massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB yang
sebagian besar berjalan ke arah Stasiun Gambir.
Sementara massa mahasiswa dari Universitas Ibn Khaldun Bogor membubarkan diri dari lokasi
unjuk rasa pada pukul 17.20 WIB yang berjalan ke arah Medan Merdeka Selatan, tempat
kendaraan milik pengunjuk rasa parkir.
Kedua massa tersebut membubarkan diri dari lokasi pada pukul 17.30 WIB, diiringi dengan
imbauan dan membacakan Asmaul Husna dari petugas kepolisian.
"Kami mengucapkan terima kasih atas penyampaian aspirasinya hari ini dan bisa berjalan dengan
tertib. Selamat jalan, semoga sampai ke rumah dengan selamat," kata petugas kepolisian lewat
pengeras suara yang diiringi Asmaul Husna dari beberapa petugas kepolisian yang menggunakan
kopiah dan serban putih.