Pontianak, Kalimantan Barat (Antara Babel) - Kabid Humas Polda Kalimantan
Barat AKBP Arianto menyatakan 10 penumpang speed boat "maut" Indo
Kapuas Expres yang dikemudikan Jainudin (34) masih hilang.
Empat penumpang meninggal dunia setelah speed boat ini terbalik karena melanggar kayu balok di Sungai Kubu.
"Dari data yang kami terima terakhir, ternyata jumlah penumpang di
speed boat tersebut yang tercatat sebanyak 39 penumpang termasuk
pengemudi, namun fakta di lapangan jumlah penumpang mencapai 53 orang
karena ada beberapa penumpang yang tidak tercatat," kata Arianto, Minggu
malam.
Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan Kapolsek Batu Ampar kepada
keluarga korban di Padang Tikar, penumpang yang selamat berjumlah 39
orang, dan korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal berjumlah
empat orang, sementara korban yang belum ditemukan sampai saat ini
berdasarkan laporan dari keluarga adalah 10 orang.
"Saat ini penanganan penyidikan kecelakaan air sudah kami
koordinasikan dan diambil alih oleh Direktorat Polair Polda Kalbar dan
sudah melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi speed boat, pembantu
pengemudi, dan penjual tiket," ungkapnya.
Upaya pencarian malam ini dihentikan sementara karena kondisi cuaca hujan dan gelap serta pertimbangan keamanan personel.
"Kami saat ini juga sudah membuat Posko bersama di Pelabuhan Rasau,
yang terdiri dari personel Ditpolair, personel Polres Mempawah, personel
Kodim Kota, Polsek Rasau jaya, BPBD KKR dan Basarnas," katanya.
Arianto menjabarkan kronologi kejadian hingga speed boat Indo
Kapuas Expres terbalik, yakni sekitar pukul 08.00 WIB speed boat ini
menabrak kayu balok sehingga terbalik di sekitar Olak-olak Pinang,
Kecamatan Kubu.
"Speed boat tersebut jurusan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar,
rencananya speed boat tersebut dari Batu Ampar itu mau menuju Kecamatan
Rasau Jaya dengan jumlah penumpang yang tercatat sebanyak 39 orang,
namun ternyata yang tidak tercatat ada sekitar 10 orang lagi," ujar
Arianto.
Empat penumpang yang meninggal adalah Siti Kamilia (40) alamat
Padang Tikar, Nurimah (50) alamat Padang Tikar, Sahara (40) alamat
Padang Tikar, dan Azwan (7 bulan) alamat Padang Tikar, semua korban
meninggal dari Kecamatan Batu Ampar.
Korban luka ringan dibawa ke
Puskesmas Rasau Jaya, sedangkan penumpang yang selamat sudah pulang ke
tempat tujuannya, kata Arianto.
"Untuk korban meninggal juga sudah dibawa ke tempat tinggalnya, yakni di Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar," ujarnya.
Jainudin
saat ini berstatus terperiksa. Jika pemgemudi itu dianggap lalai
sehingga menyebabkan empat penumpang meninggal dunia, maka statusnya
bisa ditingkatkan menjadi tersangka, kata Arianto.
Sepuluh Penumpang Speed Boat Maut di Kalbar Hilang
Minggu, 13 Desember 2015 23:44 WIB