Jakarta (ANTARA) - Unggahan video yang menampilkan kegiatan operasi TNI muncul sebagai unggahan di TikTok.
Dalam video berdurasi tiga menit 50 detik tampak upacara kesiapan pasukan di wilayah pesisir, selain menampilkan kapal perang, hingga tank amfibi, tank darat, serta helikopter.
Terdapat pula foto Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dalam video itu.
Dalam video itu terdapat teks sebagai berikut:
"Semakin memanas 350 TNI dikirim amankan pulau pasir. TNI siap angkat senj4t4 jika pasukan Au$tr4li4 memasuki wilayah tersebut."
Unggahan yang muncul pada 3 November itu telah mendapatkan 132 komentar, disukai lebih dari tujuh ribu pengguna lain TikTok dan diunggah ulang hingga 95 kali.
Namun, benarkah terdapat ratusan personel TNI yang dikirim untuk mengamankan Pulau Pasir?
Penjelasan:
Pulau Pasir merupakan bagian dari Kepulauan Ashmore dan Cartier yang secara sah merupakan milik Australia, meskipun terletak 170 km dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri L. Amrih Jinangkung, seperti dilaporkan ANTARA, menjelaskan Pulau Pasir tidak pernah menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda, yang setelah merdeka kemudian menjadi NKRI.
Namun, Indonesia dan Australia menyepakati perjanjian pada 1974 dan disempurnakan pada 1981 dan 1989 untuk memberikan kesempatan kepada nelayan tradisional dapat menjalankan hak di perairan Pulau Pasir.
Sedangkan terkait video TikTok yang mengklaim terdapat 350 anggota TNI yang dikerahkan untuk mengamankan Pulau Pasir, itu merupakan unggahan hoaks.
Faktanya, TNI tidak pernah menerjunkan pasukan mengamankan Pulau Pasir. Video dalam unggahan itu merupakan acara pelepasan anggota TNI untuk menjaga perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Video serupa dapat dilihat di unggahan YouTube akun Kodam XIV/Hasanuddin yang diunggah pada 9 September.
Sumber resmi dari situs TNI tentang Pulau Pasir diketahui muncul pada 2007, yaitu artikel berjudul "Pulau Pasir masih perlu dibicarakan lebih lanjut."
Dalam artikel itu disebut, TNI Angkatan Laut wilayah kerja Lantamal VII menyatakan persoalan Pulau Pasir perlu dibicarakan lebih lanjut karena menyangkut mata pencaharian dan kehidupan sosial masyarakat NTT, terutama di Pulau Rote.
Namun, tidak terdapat informasi resmi tentang pengerahan ratusan pasukan TNI ke Pulau Pasir dalam konten itu.
Sementara terkait pernyataan Sandiaga Uno tentang Pulau Pasir, menteri pariwisata itu telah menghapus unggahan terkait Pulau Pasir di akun media sosial pribadinya.
Unggahan itu muncul setelah terdapat pernyataan dari Kementerian Luar Negeri tentang kepemilikan Pulau Pasir oleh Australia.
Klaim: Ratusan anggota TNI dikirim amankan Pulau Pasir
Rating: Salah/hoaks