Pangkalpinang (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyiapkan 70 orang untuk menjadi aparatur pemadam kebakaran di Kepulauan Bangka Belitung.
"Aparatur ini tidak hanya berkompeten dalam tugasnya, namun dibekali juga berbagai keahlian multifungsi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Sekretaris Satpol PP, Rolly Dwi Chandra saat membuka acara Bimbingan Teknis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, ilmu pengetahuan baru tentunya akan sangat berguna di lapangan, semoga tujuan kegiatan ini bisa tercapai yaitu terciptanya aparatur pemadam kebakaran yang berkompeten dan multifungsi.
Pembinaan pencegahan, penanggulangan, penyelamatan kebakaran dan penyelamatan non kebakaran ini sudah menjadi salah satu tugas dalam satuannya.
"Mengingat beratnya tantangan tugas ke depan, pelatihan ini dinilai sangat penting, agar dalam melayani masyarakat luas, aparatur damkar ini dapat tanggap, tangguh, dan responsif," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan, dan Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yurinalika berharap bimbingan teknis ini dapat dilaksanakan berkelanjutan agar anggota damkar dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Kegiatan ini mengusung tema terwujudnya perlindungan masyarakat dari ancaman bahaya kebakaran serta ancaman bencana lainnya melalui pencegahan, penanggulangan, penyelamatan kebakaran dan non kebakaran yang antisipasif dan responsif.
Tidak hanya pembekalan materi, pelatihan ini juga dibekali penerapan ilmu di lapangan. Dalam pelatihan ini, aparatur pemadam kebakaran mendapat bekal penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan penanganan hewan liar (animal rescue).
Dalam aplikasi di lapangan, peserta dipimpin langsung oleh Instruktur dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ALOBI Indonesia, PT PLN Unit Wilayah Induk Bangka Belitung, dan Lembaga pelatihan keselamatan kerja CV. Brother Safety First.
