Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung berupaya ikut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab untuk bersama-sama mengawal kebangkitan ekonomi nasional.
"Untuk ikut berperan aktif dalam mengawal kebangkitan perekonomian nasional ini, kami di daerah juga memperkuat sinergisitas dengan pemangku kepentingan lain untuk bersama-sama melakukan inovasi," kata pelaksana tugas Kepala Kantor Perwakilan BI Babel Agus Taufik di Pangkalpinang, Kamis.
Sebagai partner Pemerintah Daerah, BI Babel akan terus berkontribusi aktif dalam diskusi, diseminasi hasil asesmen dan survey, seminar, dan diskusi kelompok untuk bersama-sama membangun Babel guna mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
Menurut dia, berbagai upaya yang telah dilaksanakan itu diharapkan mampu menjaga agar perekonomian di Babel menjadi pulih dan terus tumbuh positif meskipun disertai berbagai tantangan yang semakin kompleks.
Ia menjelaskan kondisi ekonomi di Babel, pada triwulan III 2022, ekonomi Babel tumbuh 4,51 persen (yoy), meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan tersebut, sedangkan inflasi Oktober 2022 sebesar 6,23 persen (yoy) dengan kecenderungan menurun.
"Gerakan pengendalian inflasi pangan juga terus digalakkan sebagai wujud komitmen bersama dalam menjamin ketahanan dan kemandirian pangan," katanya.
Berbagai kebijakan pengendalian inflasi daerah terus ditempuh melalui Program 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Perbaikan kinerja ekonomi Babel juga tercermin dari kinerja perbankan yang tumbuh positif. BI Babel optimis pertumbuhan kredit akan terus meningkat dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Babel.
Sementara itu, transformasi digital diharapkan mampu menjadi katalis dalam kebangkitan ekonomi.
"Upaya perluasan "merchant" QRIS di Babel diharapkan mendongkrak masyarakat untuk bergabung ke dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital," katanya.
Perbaikan ekonomi Babel tersebut tentunya tidak terlepas dari respons sinergi kebijakan yang kuat antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan pemangku kepentingan terkait.
Agus optimistis perekonomian Babel akan terus tumbuh. Pada tahun 2022, perekonomian Babel diprakirakan tumbuh pada rentang 4,0 hingga 4,8 persen (yoy) sejalan konsumsi masyarakat, investasi, dan konsumsi pemerintah yang tetap tinggi.
Semangat optimisme dan langkah nyata BI Babel bersama pemangku kepentingan yang sinergis dan inovatif diharapkan mampu menjaga ketahanan dan kebangkitan ekonomi, meskipun tetap harus waspada dan siaga dalam menghadapi tantangan ke depan.
Sinergisitas yang baik antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah, pelaku usaha, akademisi, serta seluruh mitra strategis lainnya akan semakin terjalin melalui penguatan koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi Babel yang berkelanjutan.
"BI Babel akan terus mengawal kebangkitan ekonomi agar Babel dapat bangkit lebih kuat menuju Indonesia maju," katanya.