Pangkalpinang (ANTARA) - Setelah sembilan hari membantu korban bencana Gempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Tim Emergency Response Group (ERG) PT Timah Tbk kembali ke Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Tim ERG PT Timah Tbk bersama Pemerintah, relawan bergotong royong menjalankan misi kemanusiaan membantu korban bencana. Anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID bersama satgas Bencana BUMN dan Kementerian ESDM bergotong royong mendistribusikan bantuan dan pelayanan kesehatan.
Untuk memudahkan membantu korban bencana, ERG PT Timah Tbk membentuk posko di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Tim ERG memberikan pelayanan kesehatan bagi ratusan masyarakat, mendistribusikan bantuan logistik seperti bahan makanan pokok, mie instan, popok bayi dan dewasa, terpal, alas tidur dan air minum. Selain itu juga, memberikan pelayanan rescue untuk membantu evakuasi warga.
"ERG PT Timah Tbk mulai melaksanakan misi kemanusiaan dari tanggal 23 November hingga 1 Desember 2022. Kita memberikan pelayanan kesehatan, rescue dan penyaluran logistik," kata Koordinator Tim ERG PT Timah Tbk, Guntur Avriyandi.
Guntur menjelaskan selama di Cianjur, mereka telah memberikan bantuan ke tujuh Desa di Kecamatan Pacet. Tim menyebar membantu korban ke desa-desa.
"Kita membantu Desa-desa yang ada di Kecamatan Pacet baik itu logistik, pelayanan kesehatan maupun rescue. Ada sekitar tujuh desa yang kita bantu," ucapnya.
Menurutnya, Tim ERG menutup posko mengingat kondisi personil tim yang mulai kelelahan. Selain itu juga, sudah banyak relawan yang datang ke kawasan tersebut untuk terus membantu masyarakat.
"Personil kita terbatas dan mempertimbangkan kondisi kesehatan tim maka diputuskan untuk menarik pasukan ke Pangkalpinang. Tapi kami tetap mendukung tim relawan lainnya dengan membagikan data mapping yang dibutuhkan masyarakat. Di sana juga sudah banyak relawan yang berdatangan," ujar Guntur.
Guntur menceritakan, selama berada di Cianjur Tim ERG PT Timah Tbk berupaya maksimal untuk membantu masyarakat. Diakuinya, selain membantu korban, Tim ERG juga harus tetap siaga karena masih terjadi gempa susulan.
"Cuaca masih banyak hujan dan gempa susulan masih terjadi. Ini menjadi tantangan bagi relawan, tidak hanya untuk membantu korban tapi juga harus selalu siaga," tandasnya.
Berita Terkait
Polda Babel tangani 60 kasus tambang timah ilegal
14 November 2024 12:47
Siswa siswi SDN 45 Pangkalpinang kunjungi Museum Timah Indonesia
14 November 2024 11:55
PT Timah programkan "Direksi Berkantor di Wilayah" untuk pacu produksi
13 November 2024 21:06
Ketum IKT sayangkan statmen keras Ketua Pansus ke Plt Bupati Bangka Tengah
13 November 2024 20:35
Jaksa Agung sebut tersangka dan saksi kasus korupsi timah tutup mulut
13 November 2024 20:04
PT Timah raih penghargaan Baznas tingkatkan literasi dan layanan zakat
13 November 2024 15:25
Erzaldi - Yuri Kemal perjuangkan Juknis Izin Tambang Rakyat Babel
11 November 2024 20:12