Belitung, Babel (ANTARA) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengingatkan nelayan mewaspadai kondisi cuaca buruk saat turun melaut.
"Kami mengimbau para nelayan untuk senantiasa mewaspadai terjadinya kondisi cuaca buruk saat turun melaut," kata Ketua HNSI Belitung, Muhtar Motong di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, kondisi angin kencang dan gelombang tinggi seperti saat ini rutin terjadi di setiap tahun terutama pada bulan Desember hingga Januari mendatang.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tinggi gelombang di wilayah perairan Belitung dan sekitarnya berpotensi mencapai dua sampai empat meter.
Muhtar menilai, kondisi ini sangat membahayakan keselamatan nelayan jika tetap memaksakan diri untuk turun melaut.
"Kami berharap nelayan tetap mengutamakan keselamatan jangan memaksakan diri turun melaut ketika cuaca ekstrem seperti saat ini," ujarnya.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika nelayan sedang mencari nafkah di tengah laut.
"Kami imbau nelayan dapat mematuhi imbauan ini dan tetap tidak turun melaut sampai cuaca benar-benar kembali normal," katanya.
Ia mengingatkan, para nelayan menyiapkan alat keselamatan di dalam kapal seperti pelampung, radar cuaca, radio komunikasi dan perlengkapan keselamatan lainnya.
"Peralatan keselamatan ini penting dan sangat dibutuhkan jika dalam kondisi darurat ketika di tengah lautan," katanya.