Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) semakin memantapkan langkah untuk mengambil porsi dan menjadi pemain besar di industri pusat data (data center), salah satunya dengan segera menghadirkan data center berbasis ramah lingkungan.
Menurut Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom Bogi Witjaksono, salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi.
Ke depannya semakin tinggi kemampuan computing dari penghuni data center yang dalam hal ini adalah pemain digital, maka membutuhkan energi yang sangat besar. Untuk itu, para pemain digital tersebut membutuhkan energi yang efisien dan hijau (green), kata Bogi dalam keterangannya, Rabu.
Kita akan buktikan, pada 2024 pertengahan paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia, imbuhnya.
Terkait dengan teknologi energi terbarukan dan green energy ini, Telkom bekerja sama dengan Medco dan nantinya saat distribusi akan melibatkan PLN.
Tak hanya itu, Telkom pun bekerja sama dengan Singtel yang juga pemain lama data center di Singapura.
Bersama-sama, kedua pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, selain juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.
Lebih lanjut Bogi mengatakan, pada tahun 2030 nanti Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1,200 MegaWatt atau 1,2 GW data center. Ini menjadi peluang sangat besar yang tidak lepas dari peran demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut kian meningkat.
Semua lini kehidupan kita itu ke depan akan menjadi terkoneksi secara digital. Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa, kata dia.
Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty, tambahnya.
Dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus untuk memperkuat dan mengembangkan data center yang dimilikinya untuk menangkap peluang pasar pemain digital global.
TelkomGroup berupaya untuk memastikan pembangunan dapat segera rampung, data center tersebut terutilisasi, dan menjadi pemain yang diperhitungkan di pasar Asia Tenggara hingga regional.
Adapun Telkom telah melakukan peletakan batu pertama NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam pada Desember lalu.
Tak hanya memiliki kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4, namun juga menjadi bagian dari ekosistem data center TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.
Berita Terkait
Media Center siap sajikan data autentik seputar Porprov
29 November 2018 20:21
Indonesia Pada Urutan Bawah Data Center Risk Index
18 Oktober 2016 06:26
Menkominfo Jawab Diplomatis Soal Data Center
8 Oktober 2016 00:21
Anggota DPR Tolak Pelonggaran Aturan Data Center
29 September 2016 23:08
BPDAS Baturusa perkuat kolaborasi selamatkan hutan di Bangka Belitung
29 November 2024 19:38
Gelar FGD, BPDAS KLHK sepakat adanya konsistensi bersama selamatkan hutan dan lingkungan Babel
29 November 2024 07:12
BMKG: Pangkalpinang diguyur hujan ringan hingga sedang Jumat pagi dan sore ini
29 November 2024 06:23