Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan kesadaran warga untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi penguat sebagai upaya menuntaskan penanganan pandemi COVID-19.
"Peningkatan cakupan vaksinasi dosis penguat atau dosis tiga untuk seluruh kalangan masyarakat ini penting dilakukan untuk meningkatkan kekebalan kelompok di masa pandemi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Rabu.
Dengan mendapatkan pelayanan vaksinasi dasar (dosis satu dan dua) serta dosis penguat, katanya, maka kekebalan tubuh akan semakin meningkat.
Ia menjelaskan kekebalan tubuh bermanfaat mencegah gejala berat atau bahkan meninggal dunia, bila tertular virus itu.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar ikut berperan aktif menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dosis tiga karena saat ini kita masih dalam situasi pandemi," katanya.
Ia mengingatkan kebijakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah pada akhir 2022 perlu disikapi dengan bijaksana karena saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi COVID-19.
"Kita harus tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku, meskipun ada beberapa kelonggaran yang diberikan," ujarnya.
Selain patuh protokol kesehatan, katanya, vaksinasi juga penting untuk dilakukan, selain penerapan pola hidup bersih dan sehat agar daya tahan tubuh dan kebugaran semakin terjaga.
Hingga saat ini, pencapaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat cukup bagus, terutama untuk vaksinasi dasar dosis satu dan dua. Untuk vaksin dosis satu, dari 179.660 orang sasaran sudah mencapai 157.878 atau 87,87 persen, sedangkan dosis dua 129.430 atau 72,04 persen.
Untuk vaksinasi dosis tiga, masih relatif rendah yaitu 43.984 atau 27,84 persen, sedangkan vaksinasi dosis empat untuk para tenaga kesehatan dari target 1.242 orang, hingga saat ini sudah mencapai 846 orang atau 67,87 persen.