Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan tanaman sapu-sapu di lahan kritis bekas penambangan bijih timah, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
"Tanaman sapu-sapu ini merupakan bahan baku utama minyak astsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengapresiasi mengapresiasi langkah konkrit MIND ID Grup yang telah mendukung transformasi ekonomi di Bangka Belitung dengan mengembangkan potensi pohon sapu-sapu untuk menjadi minyak atsiri.
"Ini juga menjadi cara untuk mengatasi lahan kritis di Babel menjadi lahan produktif, sehingga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," ujarnya.
Ketua Dewan Atsiri Indonesia Irdika Mansur mengatakan program reklamasi perusahaan tidak harus selalu hijau tapi juga harus memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat.
"Kami sangat berbahagia dan apresiasi kepada MIND ID Grup karena mengangkat atsiri topik Pemberdayaan Masyarakat di lahan bekas tambang. Ini sangat menarik dan tentunya bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," katanya.
Ia menyatakan Minyak atsiri kata dia memiliki pangsa pasar yang luas karena digunakan untuk berbagai industri seperti farmasi, kecantikan, dan lainnya.
"Pangsa pasarnya sangat luas karena dibutuhkan dalam berbagai industri. Masyarakat juga terlibat langsung dalam sektor ini apalagi dengan dukungan MIND ID Grup," katanya.