Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menebarkan sebanyak 17.845 benih ikan khas lokal di lubang bekas penambangan bijih timah (kolong) Desa Celuak.
"Penebaran benih ikan endemik itu, dalam rangka mengajak masyarakat membudidayakan beragam jenis ikan lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Perikanan Bangka Tengah Chazwir di Koba, Sabtu.
Sebanyak 17.845 ikan endemik yang ditebarkan itu terdiri dari beragam jenis yaitu ikan baung, seruang, gabus dan ikan sapil yang merupakan jenis ikan lokal yang hidup di air tawar berupa sungai, kanal sawit dan lubang bekas penambangan bijih timah.
Permintaan terhadap ikan khas lokal tersebut lumayan tinggi, namun produksinya relatif sedikit karena ikan tersebut hanya diperoleh dengan cara di pancing atau menggunakan peralatan tangkap lainnya di kawasan rawa, hutan bakau dan hutan sawit.
"Justeru itu kami mengajak masyarakat membudidayakan jenis ikan tersebut untuk meningkatkan produksi," kata Chazwir.
Dinas Perikanan Bangka Tengah juga berupaya menyediakan beragam jenis benih ikan lokal untuk ditebarkan pada sejumlah lubang bekas penambangan bijih timah yang sudah tidak bereksplorasi selama puluhan tahun.
Lubang bekas tambang atau kolong, menurut Chazwir habitat yang cocok untuk perkembangbiakan ikan endemik tersebut.
Ia mengatakan, pelestarian dan pembudidayaan ikan endemik juga merupakan program KKP yang diteruskan ke seluruh daerah.
"Kami akan fokus pembudidayaan ikan endemik, selain bernilai ekonomis tinggi juga untuk menjaganya dari kepunahan," ujarnya.
Ikan khas lokal kata dia bisa menjadi potensi ekonomi atau culture nased fisheries (CBF) dalam istilah perikanan.
"Ke depan kita akan coba buat konsep dan observasi kolong mana yang cocok kita restocking benih ikan lokal," ujarnya.