Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalisasikan pelaksanaan program sajadah fajar, untuk menghidupkan masjid sebagai pusat dakwah, pendidikan, pembinaan umat serta menjalin silaturahim.
"Salah satu tempat terbaik untuk bersilaturahim adalah masjid dan saya akan lebih banyak waktu menemui masyarakat dan berdiskusi di masjid, dibanding di kantor atau rumah dinas," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin.
Sajadah fajar merupakan program unggulan Pemkab Bangka Tengah yang sudah berjalan beberapa tahun ini, sebagai wadah bagi kepala daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan para tokoh agama.
"Melalui sajadah fajar ini, selain mengajak umat meramaikan masjid, kegiatan ini juga ajang bersilaturahim dengan para jamaah dan tokoh agama," ujarnya.
Ia mengatakan, melalui peningkatan kualitas spiritual dan moral masyarakat maka pemerintah dapat berkontribusi dalam aspek non-material dari pembangunan manusia.
"Sajadah fajar ini mendukung ketahanan sosial dan budaya, dalam rangka membangun masyarakat yang religius, damai dan beretika," ujarnya.
Selain itu, kata Algafry kegiatan sajadah fajar sebagai sarana dalam membina pemahaman Islam yang moderat dan damai sejak dini. Program ini juga dapat berperan dalam menangkal paham ekstrem.
"Ini bagian dari upaya pemerintah di bidang keagamaan untuk menurunkan angka kenakalan remaja dan kriminalitas dini, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial-keagamaan dan membantu menjaga ketertiban serta keharmonisan masyarakat secara preventif," jelasnya.