Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan potensi lahan sawah seluas 140 hektare di Desa Krakas, Kecamatan Sungaiselan.
"Baru berhasil ditanami seluas 30 hektare lawan persawahan di Desa Krakas dengan produksi beras sebesar 2,6 ton/hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Babel, Kamis.
Pemkab Bangka Tengah tahun ini membuka akses jalan baru sepanjang 19 kilometer menuju areal persawahan Desa Krakas.
"Kendala kita saat ini adalah akses jalan menuju kawasan persawahan Desa Krakas, maka tahun ini mulai dibuka untuk memudahkan mobilisasi," katanya.
Desa Krakas merupakan sentra persawahan di Kecamatan Sungaiselan, namun belum tergarap secara maksimal sehingga produksinya juga lebih sedikit.
"Produksi beras di areal persawahan Desa Krakas hanya 2,6 ton/hektare, itu jauh lebih sedikit dibanding produksi beras di sentra persawahan Desa Namang yang mencapai 8 ton/hektare," katanya.
Namun demikian, produksinya bisa meningkat dengan estimasi mencapai rata-rata 7 ton/hektare jika digarap dan dikelola dengan baik.
Desa Krakas dan Namang merupakan daerah sentra persawahan di Kabupaten Bangka Tengah untuk memperkuat program ketahanan pangan daerah.
"Di Desa Namang ada seluas 53 hektare lahan persawahan satu hamparan yang sudah ditanami dengan produksi beras mencapai 8 ton/hektare," katanya.
Sajidin mengatakan produksi tertinggi itu terdapat di Desa Namang karena sudah berhasil digarap secara rutin dengan pola tanam yang lebih baik.
"Maka, kita mulai fokus menggarap lahan persawahan potensial di Desa Krakas, sebagai penyangga ketahanan pangan daerah," katanya.