Jakarta (ANTARA) - Jenderal Purnawirawan TNI AL Darajat Hidayat memutuskan bergabung menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan telah mendapatkan kartu tanda anggota.
"Selamat bergabung Jenderal Darajat Hidayat ke PKS. Mari bersama-sama PKS membangun negeri dan menjaga keutuhan NKRI," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam keterangan diterima di Jakarta Rabu.
Jazuli bersyukur banyak purnawirawan TNI/Polri yang ingin berkiprah dalam politik lewat PKS. PKS pun sangat terbuka bagi purnawirawan TNI/Polri.
"Mereka sudah pasti tidak diragukan lagi komitmen kebangsaan dan kontribusinya dalam menjaga kedaulatan NKRI yang sejalan dengan visi dan misi PKS," kata Jazuli.
Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri berpesan agar setiap kader PKS menjadi pelopor dalam menjaga Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 serta dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Indonesia ini negara besar. Perlu kesadaran untuk menjaga keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Hindari sikap yang menyulut ketersinggungan dan memecah belah sesama anak bangsa," kata dia.
Tanggung jawab PKS, lanjut Salim, sangat besar, yakni untuk terus berdialog dengan berbagai elemen bangsa, mencari titik temu kebangsaan, dan membangun kolaborasi untuk mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.
Darajat yang merupakan purnawirawan jenderal bintang satu AL tersebut mengatakan bahwa ketertarikannya pada PKS karena punya komitmen kebangsaan yang jelas.
"Saya bergabung ke PKS karena percaya PKS punya komitmen kebangsaan, nasionalis, dan berjuang menjaga keutuhan NKRI," kata Darajat Hidayat.
Darajat menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) PKS yang baru diperolehnya yang ditandatangani oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi.
Dalam KTA Darajat, tertulis visi dan misi PKS sebagai partai pelopor dalam mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dan mewujudkan masyarakat madani yang adil sejahtera dan bermartabat dalam keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.