Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalisasikan fungsi aplikasi sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (Sidolpin), untuk meningkatkan produksi ikan nelayan.
"Sidolpin ini sudah mulai kita terapkan kepada nelayan dalam beberapa tahun ini, aplikasi ini terus kita perbarui untuk meningkatkan akurasi dan fungsinya terus dioptimalkan," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Sabtu.
Sidolpin ini merupakan aplikasi dengan menggunakan GPS yang bisa diakses para nelayan saat melaut, sehingga memudahkan dalam menemukan titik kumpul ikan.
"Dengan sidolpin, para nelayan tidak harus meraba-raba mencari lokasi tangkapan yang lebih banyak tetapi langsung diarahkan sehingga lebih efektif dan dapat menghemat waktu serta bahan bakar kapal," katanya.
Ia menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi Sidolpin sejak tiga tahun belakangan ini mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
"Hasil tangkapan nelayan naik drastis, semula hanya 50 persen namun sejak menggunakan aplikasi Sidolpin naik hampir 100 persen," ujarnya.
Nelayan juga bisa lebih hemat dari sisi biaya operasional melaut dengan memanfaatkan sistem tersebut.
"Dengan teknologi sidolpin, hasil tangkapan meningkat dan tentu saja berimbas terhadap peningkatkan kesejahteraan nelayan," ujarnya.
Saat ini kata dia sekitar 80 persen nelayan di daerah itu sudah menggunakan teknologi sidolpin untuk meningkatkan hasil tangkapan.
"Sidolpin juga mampu mendongkrak produksi perikanan tangkap sepanjang 2022 mencapai 27.000 ton, sementara pada 2021 sebanyak 26.000 ton," ujarnya.