Palangka Raya (Antara Babel) - Puncak perayaan festival gerhana matahari total (GMT) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah ditandai dengan penandatanganan prasasti GMT.
Penandatanganan prasasti GMT itu dilakukan Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia di Stadion Sanaman Mantikei pada Rabu pagi.
Dalam penandatanganan prasasti itu Wali Kota turut didampingi Ketua DPRD Kota Sigit K Yunianto, Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmirang, Dandim 1016 Palangka Raya Letkol Arm Heri Suprapto dan jajaran pejabat lain di lingkup pemerintah kota setempat.
"Prasasti ini nanti yang akan menjadi saksi atau sejarah bahwa pada 2016 ini wilayah kita 'Kota Cantik' Palangka Raya pernah menjadi daerah yang dilintasi GMT," kata Riban seusai penandatanganan prasasti.
Prasasti itu sendiri bertuliskan "Peristiwa Gerhana Matahari Total yang Melintasi Kota Palangka Raya Pukul 06.25 WIB sampai dengan 08.46 WIB pada 9 Maret 2016".
Dia pun berharap melalui festival gerhana matahari ini, sektor pariwisata di Palangka Raya juga semakin dikenal dan diminati para wisatawan baik dalam negeri atau pun manca negara.
Sebelumnya para saat proses GMT keadaan cuaca di Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" sempat tertutup awan hitam yang mengganggu pemandangan warga.
Rohman, salah satu warga Kelurahan Panarung, Palangka Raya mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menyaksikan seluruh proses GMT karena pada waktu tertentu langit tertutup mendung.
"Saya sudah bangun pagi-pagi dan membangunkan anak-anak saya untuk melihat kejadian gerhana matahari ini. Meski kita bisa menyaksikan sebagian prosesnya tetapi ada sedikit rasa kecewa karena pada saat puncak gerhana wilayah kita tertutup awan," kata Rohman salah satu warga kota setempat.