Toboali, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, segera mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Gading untuk melayani pelayaran masyarakat lokal yang tinggal di daerah pulau.
"Pelabuhan Tanjung Gading ini sebenarnya mulai dirintis sejak 2014, namun pembangunannya terhenti karena saat itu belum memenuhi kriteria," kata Kepala Dinas Perhubungan Bangka Selatan Zamroni di Toboali, Babel, Jumat.
Ia menjelaskan Pelabuhan Tanjung Gading cukup strategis untuk melayani penumpang antarpulau seperti Penutuk, Lepar Pongok, Labu, Tukak, dan beberapa pulau lainnya.
"Tahun ini, pelabuhan tersebut akan kita operasikan dengan melengkapi beberapa fasilitas pendukungnya," katanya.
Saat ini, kata dia, belum ada aktivitas di Pelabuhan Tanjung Gading dan hanya dijadikan tempat tambatan perahu para nelayan.
"Saat ini, hanya ada beberapa nelayan sekitar yang menggunakan pelabuhan itu, kalau aktivitas bongkar muat belum ada,"katanya.
Pemkab Bangka Selatan segera memperbaiki jalan menuju pelabuhan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan jaringan listrik, air bersih, dan pembangunan pokok pelabuhan.
"Untuk listrik kita sudah koordinasi dengan pihak PLN, sedangkan untuk air rencananya kita buat sumur bor karena PDAM belum masuk," ujarnya.
Sebagian pembangunan fisik, kata dia, sudah dibangun, termasuk bentangan dermaganya.
"Hanya tinggal peningkatan saja agar lebih layak dan memenuhi kriteria untuk dijadikan sebuah pelabuhan kecil yang melayani pelayaran antarpulau," ujarnya.
Zamroni mengatakan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Gading akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Ekonomi masyarakat akan tumbuh dan warga di daerah pulau tidak lagi terisolasi karena mereka sudah bisa menikmati pelabuhan tempat bongkar muat yang lebih representatif," ujarnya.