Jakarta (Antara Babel) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha
Nasir membantah bahwa Kedutaan Besar RI di Belgia telah merilis
identitas ketiga WNI korban ledakan bom di Bandara Zaventem Brussel,
Belgia.
"Tidak benar berita itu dari KBRI atau Kemlu. KBRI dan Kemlu tidak
pernah sampaikan nama atau detail dari keadaan korban," kata Arrmanatha
melalui pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut diberikan Jubir Kemlu sebagai konfirmasi atas
berita yang dirilis beberapa media online dan unggahan yang beredar di
media sosial yang menyebutkan nama ketiga korban dan kondisi mereka saat
ini secara detail.
Dalam pemberitaan dan unggahan tersebut dicantumkan bahwa informasi
identitas ketiga korban diberikan oleh pihak KBRI di Brussel.
Menurut Arrmanatha, pihak keluarga, dalam hal ini adalah suami dan
ayah dari ibu dan dua anak yang menjadi korban tersebut, telah meminta
privasi kepada pihak KBRI untuk menjaga privasi mereka.
"Kita hormati permintaan privasi dari keluarga," kata dia.
Selain itu, Arrmanatha menambahkan bahwa semua pernyataan pers dari
Kemlu yang akan disampaikan kepada media harus melewati pengesahannya
sebelum bisa dikeluarkan sehingga tidak benar bahwa sumber berita yang
beredar adalah dari KBRI maupun Kemlu.
"Kalau rilis Kemlu, pasti nama mereka tidak disebutkan karena saya yang buat," ujar dia.
Oleh karena itu, Jubir Kemlu meminta kepada media dan publik agar
menghormati privasi keluarga korban dengan tidak menyebarkan identitas
korban secara detail maupun foto-foto mereka.
Berdasarkan pers rilis yang dimuat pada laman KBRI Brussel pada 22
Maret 2016, disebutkan bahwa terdapat tiga WNI (satu ibu dan dua
anaknya) yang menjadi korban luka saat terjadi ledakan di Bandara
Zaventem, Selasa (22/3).
Saat ini, ketiganya dalam kondisi koma dan dirawat di Rumah Sakit Universitas Leuven, sekitar 20 menit dari Kota Brussel.
Kemlu Bantah KBRI Rilis Identitas Korban Brussel
Jumat, 25 Maret 2016 13:08 WIB
Tidak benar berita itu dari KBRI atau Kemlu. KBRI dan Kemlu tidak pernah sampaikan nama atau detail dari keadaan korban.