Jakarta (ANTARA) - Atlet para-bulu tangkis Indonesia Hari Susanto mendapati usianya yang menginjak 48 tahun bukan suatu halangan baginya untuk berprestasi menyusul medali emas pertama yang ia raih di nomor beregu ASEAN Para Games 2023 di Kamboja, Sabtu.
Hari yang berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara menjadi harapan tim Merah Putih pada laga kedua, lantaran Fredy Setiawan dikalahkan tunggal putra Malaysia Mohamad Amin di laga pembuka dengan skor 19-21, 21-19, 21-18.
Seusai Hari dan Hafizh memenangi partai kedua melawan Muhamad Jaafar dan Muhammad Anuar dengan 21-12 , 21-16, tunggal putri Indonesia Dhevaa Anrimusthi memenangi laga ketiga secara meyakinkan dengan skor 21-13, 21-8 atas Amyrul Yazid untuk mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1 serta mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia pada ajang ASEAN Para Games 2023.
"Pertama merasa bangga, bisa mempersembahkan medali emas dengan usia yang kepala empat, kita bersyukur aja," kata Hari seusai pertandingan di Badminton Hall Morodok Techo Stadium Phnom Phen, Sabtu.
Baca juga: ASEAN Para Games 2203 - Tim para-bulu tangkis sumbang emas pertama bagi Indonesia
Baca juga: ASEAN Para Games 2023 - Indonesia berpeluang raih emas pertama lewat para-bulu tangkis
Emas pada cabang olahraga para-bulu tangkis nomor beregu putra ASEAN Para Games 2023 di Kamboja itu merupakan emas pertama Hari pada tahun 2023. Sebelumnya, Hari langganan meraih medali emas di berbagai kompetisi olahraga penyandang disabilitas.
Bahkan, Hari selalu mendapatkan emas di nomor beregu putra pada setiap penyelenggaraan ASEAN Para Games sejak 2007.
"Emas ASEAN Para Games ini dari tahun 2007 sampai sekarang untuk beregu bisa bertahan, untuk mendapatkan medali emas dan bisa dipertahankan," kata Hari.
Pasangan Hari Susanto, yakni Hafizh Briliansyah menyebut pertandingan kedua di babak final melawan Malaysia cukup menegangkan karena mereka mendapat lawan yang tak mudah ditaklukkan.
Perolehan poin kedua pasangan begitu ketat pada laga itu meskipun pada akhirnya duet Indonesia mampu menutup laga kedua dalam dua gim langsung.
"Partai pertama kita kalah. Kami sebagai penentu, kalau kami kalah, selesai. Kalau kami menang insya Allah bisa juara. Dan itu yang jadi beban kami, tapi memacu semangat kami untuk yakin," katanya.
"Tadi emosional, makanya tensinya tinggi, kami keluarkan saja semua biar tetap fokus. Satu poin demi satu poin dan alhamdulillah masih bisa diberi kemenangan," katanya lagi.
Berita Terkait
Apresiasi atlet ASEAN Para Games dipastikan setara dengan SEA Games
10 Juni 2023 09:44
ASEAN Para Games resmi ditutup, Kamboja serahkan estafet ke Thailand
9 Juni 2023 22:16
Melihat kuasa Tuhan bekerja
9 Juni 2023 20:44
Orang-orang di sekeliling atlet para games
9 Juni 2023 13:08
Menpora: Bonus ASEAN Para Games naik dibanding tahun lalu
8 Juni 2023 22:38