Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan kurban, untuk memastikan aman dikonsumsi masyarakat.
"Kita melakukan pengecekan hewan kurban yang saat ini sudah berdatangan dari luar daerah, untuk memastikan hewan tersebut tidak sakit dan aman dikonsumsi," kata Kepala Bidang Peternakan DPKP Bangka Tengah Sukandar di Koba, Senin.
Sukandar mengatakan itu menyikapi mulai berdatangan hewan kurban dari luar daerah yang dijual pada sejumlah lapak hewan di daerah itu menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Pengecekan kesehatan hewan ini wajib kami lakukan karena harus dikeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dokter hewan, sebelum dipotong sebagai hewan kurban," ujarnya.
Ia mengatakan, ada beberapa aspek kesehatan hewan yang harus diperiksa kesehatannya yaitu kondisi kesehatan hewan harus sehat tanpa membawa virus, luas lahan lokasi penjualan hewan dan ketersediaan fasilitas penampungan limbah.
Selain itu, saat hari penyembelihan hewan kurban, pihaknya juga akan menurunkan tim untuk pemantauan di sejumlah rumah ibadah bagi umat Islam.
"Nanti kami juga akan ambil sampel dagingnya, layak atau tidak, karena kita tidak tahu kondisi dalam dan segala macamnya," ujarnya.
Subkoordinator Kesehatan Hewan DPKP Bangka Tengah, drh Rahmawati mengimbau para peternak sapi untuk mewaspadai penyakit lumpy skin disease (LDS) yang menyerang hewan ternak.
"Kami sudah menemukan sebanyak 25 ekor sapi yang terjangkit LDS dan rata-rata hewan yang terserang virus LDS ini didatangkan dari luar daerah," ujarnya.
Rahma mengataka penyakit LSD itu hanya menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau, tidak menyerang hewan lainnya.
"Justeru itu kami mengimbau kepada pemilik sapi yang terjangkit LDS, untuk melakukan karantina atau tidak boleh dikeluarkan untuk memutus mata rantai penyebaran virusnya," ujarnya.