Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung I Made Oka Astawa dalam keterangannya yang diterima di Pangkalpinang, Jumat dini hari, mengatakan evakuasi dilakukan dengan memindahkan penumpang dar KM Sakura Ekspress ke KN SAR Karna.
Oka menjelaskan sebanyak 151 penumpang yang terdiri dari 116 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan 28 crew berhasil dievakuasi dan sandar di dermaga penumpang Pelindo Pangkal Balam pada Jumat dini hari pukul 00.10 WIB.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Basarnas Bangka Belitung, Polairud Polda Kepulauan Babel, KSOP Pangkal Balam, KPLP Tanjung Priok,KKP Pangkalpinang, Agen PT BMNL dan Pelindo Pangkal Balam berhasil mengevakuasi korban KM Sakura Express yang mengalami kandas di 2° 8.515'S 106° 13.812'T.
Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi pada Kamis (13/7) pukul 20.03 WIB, bahwa ada salah satu kapal roro yang mengalami kandas dan mati mesin, berpapasan dengan kapal lain yang menghalangi jalur kapal KM Sakura Express sehingga Nahkoda KM Sakura Express langsung berbelok ke arah kanan kapal sehingga kapal kandas.
Kemudian Nahkoda KM Sakura Express yang memiliki rute Tanjung Priuk, Jakarta, menuju Pangkalbalam menghubungi perusahaan BMNL dan perusahaan BMNL melaporkan ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Mendapatkan informasi tersebut. pada 13 Juli 2023 pukul 20.50 WIB, Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing di KN SAR Karna dan langsung menuju Last Known Position (LKP) untuk melakukan evakuasi.
Selanjutnya pada pukul 22.10 WIB KN SAR Karna sandar dan tender ship to ship di LKP untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban. Hingga pukul 22.50 WIB Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 151 orang penumpang dalam keadaan selamat. Sedangkan crew sebanyak 25 orang masih berada diatas kapal untuk menunggu pasang tertinggi dan mencoba melakukan olah gerak kapal.
Selanjutnya pada pukul 00.10 WIB KN SAR Karna sandar di dermaga penumpang Pelindo Pangkal Balam, dilanjutkan proses evakuasi seluruh penumpang dan dua orang anak dirujuk ke RS Bakti Timah oleh ambulans KKP dalam kondisi lemas karena mabuk laut.
Dengan berhasilnya proses evakuasi selanjutnya operasi SAR diusulkan ditutup, demikian Basarnas dalam rilisnya.