Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pada Maret 2023 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Kepulauan Babel diukur oleh gini ratio sebesar 0,245 atau terendah nasional.
"Rasio gini Babel turun 0,010 poin jika dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar 0,255," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Hapsari di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan pada Maret 2023 provinsi yang mempunyai nilai gini ratio tertinggi tercatat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 0,449. Sementara gini ratio terendah tercatat di Provinsi Bangka Belitung dengan sebesar 0,245.
"Jika dibandingkan dengan gini ratio nasional yang sebesar 0,388 dan terdapat empat provinsi dengan angka gini ratio lebih besar dari angka gini ratio nasional, yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 0,449, DKI Jakarta 0,431, Jawa Barat 0,425 dan Gorontalo sebesar 0,417," katanya.
Ia menyatakan selain gini ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.
Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12–17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.
"Pada Maret 2023, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di Babel adalah sebesar 25,56 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah," katanya.
Menurut dia kondisi ini naik dibandingkan dengan September 2022 sebesar 24,96 persen, namun turun jika dibandingkan dengan Maret 2022 sebesar 25,59 persen. Jika dibedakan menurut klasifikasi daerah, pada Maret 2023 persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan adalah sebesar 24,37 persen.
Sementara persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan tercatat sebesar 27,67 persen.
"Kriteria Bank Dunia daerah perkotaan dan perdesaan termasuk ketimpangan rendah," katanya.
Ketimpangan pengeluaran penduduk Babel terendah nasional
Senin, 17 Juli 2023 19:32 WIB