Belinyu (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menginginkan persoalan pendangkalan Alur Muara Jelitik diselesaikan, dalam rangka menindaklanjuti pertemuan dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat.
Rapat pengambilan kebijakan dalam penanganan konflik mengenai pendangkalan alur muara Sungai Jelitik di laksanakan di Desa Bintet Kabupaten Bangka, Senin (7/8).
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu menegaskan polemik pendangkalan alur muara Sungai Jelitik dalam waktu dekat akan dilakukan lelang terbuka untuk melakukan pengerukan di kawasan tersebut.
“Langkah untuk melakukan lelang ini sudah disepakati bersama dan di berita acara sudah jelas, tinggal di laksanakan. Karena pada prinsipnya sangat sederhana, sebaiknya memang lelang bersifat terbuka. Dan karena ini darurat silahkan untuk Bupati Kab. Bangka untuk mengambil kewenangan sambil PT terkait melaksanakan pengerukan sambil lelang proses berjalan,” katanya.
Ia mengharapkan polemik ini bisa segera diselesaikan dengan baik dan program ini terus berjalan sehingga tidak terjadi lagi pendangkalan dan masyarakat bisa diuntungkan.
Bupati Kabupaten Bangka Mulkan menyampaikan bahwa persoalan pendangkalan Alur Sungai Muara Jelitik ini bukan lagi menjadi persoalan Kabupaten lagi, akan tetapi sudah menjadi persoalan nasional.
“Saya siap menjalankan kebijakan yang sudah disepakati bersama, sesuai dengan kebijakan dari Pak Pj, dan jika PT Pulomas Sentosa ini setuju akan melakukan pengerukan, maka Saya akan keluarkan izin lingkungan,” katanya.
Sementara itu rapat pengambilan kebijakan dalam penanganan konflik mengenai pendangkalan alur muara Sungai Jelitik ini di hadiri oleh Kejari Bangka, Ketua DPRD Babel, perwakilan BPK RI, dan OPD terkait serta seluruh jajaran Forkopimda Bangka dan Provinsi Babel.