Palu (Antara Babel) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengatakan generasi muda perlu untuk mengetahui secara mendalam peristiwa Isra dan Miraj sebagai bentuk menambah pengetahun yang berdampak pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
Ketua MUI Kota Palu Prof. Dr. H. Zainal Abidin M.Ag menyatakan di Palu, Jumat, peristiwa Isra dan Miraj merupakan salah satu peristiwa besar yang terjadi dalam sejarah Islam, yang perlu untuk diketahui oleh pemeluk agama Islam.
"Agar sejarah terus terpelihara, maka generasi muda Islam perlu untuk mengetahui lebih mendalam sejarah peristiwa Isra dan Miraj yang jatuh pada tanggal 6 Mei," kata Prof Zainal Abidin.
Tidak hanya sekedar mengetahui, kata dia, generasi muda Islam harus memahami secara seksama makna dan anjuran yang terkandung dalam peristiwa Isra dan Miraj yang selalu diperingati oleh pemeluk agama Islam.
Hal itu, sebut dia, dapat diketahui dan dipahami antara lain dengan mengikuti peringatan Isra dan Miraj yang diselenggarakan oleh tiap-tiap remaja Islam masjid dan pegawai syarah.
Dimana dalam peringatan perisitiwa Isra dan Miraj oleh setiap risma dan pegawai syarah di setiap masjid di daerah tersebut, selalu diikutkan dengan ceramah agama yang membahas tentang hikmah Isra dan Miraj.
"Salah satu cara agar generasi muda Islam dapat mengetahui tentang Isra dan Miraj, maka mereka harus dilibatkan dalam kegiatan peringatan Isra dan Miraj di setiap masjid," kata Prof Zainal yang juga Rektor IAIN Palu tersebut.
Dia mengutarakan pegawai syarah harus melibatkan pemuda dan pemudi yang beragama Islam tanpa terkecuali dalam peringatan Isra dan Miraj, agar generasi muda dapat mengetahui peristiwa tersebut.
Selain itu orang tua harus memberikan perannya untuk menyuruh atau mengajak anaknya ke masjid guna mengikuti peringatan Isra dan Miraj, demi menambah pengetahuan yang berdampak pada kualitas keimanan.
"Saat ini telah terjadi pergeseran, dimana dalam peringatan Isra dan Miraj di setiap masjid di Kota Palu, orang tua jauh lebih banyak hadir ketimbang anak muda. Hal ini tidak bisa dibiarkan, olehnya perlu pembinaan terhadap generasi muda dengan melakukan berbagai kegiatan keagamaan," urainya.