Yerusalem (ANTARA) - Varian baru COVID-19 bernama BA.2.86 teridentifikasi di Israel untuk pertama kalinya, seperti dilansir media setempat pada Minggu (20/8).
Penyiar Israel Public Broadcasting Organization (KAN) membenarkan kehadiran varian tersebut, yang sekaligus menandai kasus keempat yang diketahui di seluruh dunia.
Sebelumnya kasus serupa di Amerika Serikat, Inggris dan juga Denmark.
Dikatakan bahwa banyaknya jumlah mutasi yang dibawa varian baru BA.2.86 dapat menyebabkan vaksin menjadi tidak ampuh yang lantas mengkhawatirkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelumnya WHO menetapkan BA.2.86 sebagai "varian di bawah pengawasan" lantaran banyaknya mutasi yang ditimbulkan.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Gejala varian Omicron 2 hari lebih pendek daripada Delta
8 April 2022 10:55
WHO khawatirkan varian Delta, Omicron ciptakan 'tsunami kasus'
30 Desember 2021 10:34
Pemerintah Rusia laporkan kasus varian baru COVID-19 lebih menular dari delta
21 Oktober 2021 14:31
Bank Dunia: varian Delta perlambat ekonomi Asia Timur dan Pasifik
28 September 2021 10:07
Kemenkes Laos: varian Delta Plus menyebar di ibu kota Vientiane
20 September 2021 14:53
Saham Korea Selatan jatuh ditengah kekhawatiran inflasi AS dan varian Delta
13 September 2021 10:27
Wall Street Kamis pagi melemah terseret kekhawatiran varian delta
9 September 2021 11:43
Saham Australia Kamis pagi jatuh tertekan kekhawatiran varian delta
9 September 2021 10:08