Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi dari Bapak Manurung penumpang KMP Sewindu pada hari ini bahwa salah satu keluarga mereka penumpang KMP Sewindu mengalami sakit dalam pelayaran dari Tanjung Priok menuju Pangkal Balam, tepatnya di Selat Gaspar, Kabupaten Bangka Selatan.
KMP Sewindu sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pangkalbalam pada 17 Oktober 2023. Salah satu penumpang kapal tersebut FNH (L/44) mengalami kondisi sakit autoimun sejak 3 bulan yang lalu. Saat KMP Sewindu dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Pangkalbalam, pada dini hari tanggal 18 Oktober 2023 , Korban mengalami kondisi imun tubuh yang menurun saat kapal berada di selat Gaspar sehingga keluarga korban Menghubungi kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan Evakuasi terhadap Korban.
Mendapatkan informasi tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang membuka operasi SAR Gabungan dan memberangkatkan 1 Tim Rescue menuju dermaga pelabuhan Pangkalbalam serta berkoordinasi dengan Nahkoda Kapal KMP Sewindu bahwa kapal tersebut akan sandar di pelabuhan pangkalbalam pada pukul 08.00 WIB.
Upaya evakuasi kali ini didukung oleh beberapa stakeholder terkait yakni Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pangkalpinang, KSOP Pangkalbalam, PT Pelindo Pangkalbalam, Polsek Pelabuhan Pangkalbalam dan beberapa unsur lainnya.
Setelah KMP Sewindu sandar di dermaga Pelabuhan Pangkalbalam, Dokter dan Tim Medis dari Balai Kekarantinaan Kesehatan Pangkalpinang bersama Tim SAR Gabungan segera melakukan pengecekan kondisi terhadap korban. Namun korban yang mengalami autoimun dinyatakan MD setelah dilakukan pengecekan kondisi oleh Dokter dan Tim Medis.
Tim SAR Gabungan yang mengetahui hal tersebut segera mengevakuasi korban menuju Mobil Jenazah dan segera diantarkan menuju Rumah Sakit Bakti Timah untuk mendapatkan Autopsi.
"Tim SAR Gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban dari KMP Sewindu menuju Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, "ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa.