Sungailiat (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan mitigasi dan investigasi indikator kerawanan kampanye politik di media sosial(medsos).
"Mitigasi kerawanan pemilu di media sosial menyusul hasil indeks kerawanan (IKP) dari Bawaslu RI, terkait isu kampanye politik bermuatan SARA, hoaks, dan ujaran kebencian di medsos yang menetapkan Bangka Belitung menjadi provinsi ketiga paling tinggi se-Indonesia," kata Komisioner Bawaslu Babel, Davitri dalam keterangan, Selasa.
Dia mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat mitigasi dan investigasi berbagai indikator yang menetapkan Babel di posisi tiga paling tinggi ancaman kerawanan pemilu di medsos.
Padahal, kata dia dalam konteks pelaksanaan Pemilu 2019 lalu dan juga Pilkada 2020, Provinsi Babel masih termasuk wilayah yang cukup aman meskipun ada beberapa laporan yang masuk ke Bawaslu, tetapi tidak signifikan.
"Kami tetap menghormati hasil penetapan ini, bahkan akan menjadi suatu bahan investasi untuk menyusun program ke depan supaya tidak terjadi suatu kerawanan, dan bisa menetralisir semua kondisi yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat di Babel ikut menjaga kondisi wilayah agar tetap kondusif di semua tahapan Pemilu 2024, termasuk menggunakan media sosial yang bijak.
Medsos sebagai sarana komunikasi yang efektif, namun harus digunakan dengan bijak, jangan menyebarkan berita bohong yang dapat merugikan orang banyak.