Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai munculnya jaringan terorisme pasca-pembebasan mantan narapidana terorisme (napiter) asal Kabupaten Bangka.
"Mantan napiter ini sudah kembali ke Bangka dan ini harus menjadi perhatian bersama untuk selalu waspada," kata Kabag Ops Binda Provinsi Kepulauan Babel Asep Trisyuana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan mantan napiter asal Bangka ini dibebaskan pada 27 Oktober 2023 dan bersangkutan sudah kembali lagi ke Bangka, sehingga diperlukan kewaspadaan dan peran masyarakat untuk mengantisipasi jaringan teroris ini.
"Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada, karena tidak menutup kemungkinan tidak hanya mantan napiter ini saja yang melakukan teroris yang disangkakan kepadanya, kemungkinan juga ada pengikut-pengikut lainnya," katanya.
Menurut dia saat ini ada beberapa kelompok atau orang-orang yang ingin terus dan menghendaki keinginannya untuk bisa diikuti oleh orang lain, khususnya kelompok-kelompok jaringan teroris yang sudah dibebaskan pemerintah.
"Ini harus menjadi perhatian bersama, apalagi kita sudah memasuki tahun politik," ujarnya.
Ia menyatakan pascapembebasan mantan napiter ini dapat berpotensi konflik sosial khususnya ideologi berpolitik masyarakat menjelang Pemilu 2024.
"Ini tentunya mempengaruhi, apalagi kami sudah memonitor bahwa ada kelompok atau orang-orang yang ingin terus paham-paham terorisme ada di masyarakat," katanya.