Los Angeles (Antara Babel) - Mantan petinju Muhammad Ali meninggal
dunia pada Jumat (3/6) menurut juru bicara keluarga Bob Gunnell dalam
sebuah pernyataan.
"Setelah 32 tahun berjuang melawan penyakin Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun," kata kata Gunnell seperti dikutip kantor berita AFP.
"Setelah 32 tahun berjuang melawan penyakin Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun," kata kata Gunnell seperti dikutip kantor berita AFP.
Kepada NBC News, Gunnell mengatakan bahwa Ali meninggal di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona.
"Hati
saya sangat sedih namun sekaligus mengapresiasi dan lega pria paling
hebat itu kini beristirahat di tempat terbaik," kata petinju Roy Jones
Jr. di akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Ali
pekan ini menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit pernafasan.
Ia sudah lama menderita sindrom Parkinson, yang mantan atlet itu sulit
berbicara dan hampir terpenjara dalam tubuhnya sendiri.
Ia memproklamirkan diri sebagai "yang terhebat", "yang paling superior" dan "paling ahli."
Ia memproklamirkan diri sebagai "yang terhebat", "yang paling superior" dan "paling ahli."
Hanya sedikit yang bisa mendebatnya pada masa puncak karirnya tahun 1960an. Dengan kaki menari dan pukulan tinju cepat ia menyebut dirinya bisa melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah.
Ali tinggal bersama istrinya Lonnie Williams, yang mengenalnya ketika dia masih kecil di Louisville, serta sembilan anaknya.