Pangkalpinang (ANTARA) - BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Pencanangan Bakti Sosial Bangga Kencana Kesehatan bersama TNI dan PKK Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN RI, Sukaryo teguh Santoso mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada mitra kerja yang selalu bersama-sama BKKBN, yaitu kepada TNI serta tim penggerak PKK yang sudah memberikan dukungan nyata terhadap program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di negeri serumpun sebalai ini.
"Pada kesempatan ini saya mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemprov Babel dan pemerintah kabupaten/kota atas kuatnya komitmen dan dukungan nyata terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan, keluarga berencana (bangga kencana) dan percepatan penurunan stunting di Babel," katanya saat membaca sambutan Kepala BKKBN RI dalam giat tersebut, Selasa.
Ia mengatakan lahirnya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting merupakan penguat program bangga kencana di lapangan. Indikator keberhasilan program bangga kencana, diantaranya tingkat kesertaan ber-KB, turunnya angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi, terkendalinya angka kelahiran dan median usia kawin pertama perempuan, selain akan mempengaruhi secara positif terhadap angka kematian ibu dan bayi, juga akan mampu menurunkan angka kejadian stunting di keluarga dan masyarakat.
Sejak tahun 2018, konsep penanganan stunting sudah melibatkan banyak pihak, namun dalam kenyataannya penanganan stunting lebih banyak ditangani oleh dinas kesehatan. Maka terbitnya peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, mencoba menyeimbangkan antara intervensi hulu dan hilir.
"Ini diharapkan mengacu pada regulasi tersebut agar dapat mendorong terwujudnya konvergensi antar instansi dan semua pihak terkait dalam penanganan stunting sehingga urusan stunting menjadi tanggung jawab semua pihak," ujarnya.
Berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 itu, maka penanganan stunting akan dikawal oleh tim percepatan penurunan stunting (TPPS), mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa/kelurahan.
"Oleh karena itu, harapannya adalah TPPS dapat berkonsentrasi pada penanganan stunting menuju angka stunting 14% pada tahun 2024," ujarnya.
Dalam penanganan stunting, bukan hanya intervensi gizi yang diperlukan namun juga intervensi yang sifatnya pencegahan terjadinya kasus stunting
diantaranya melalui penguatan kapasitas dan perilaku, dengan subyeknya remaja putri, remaja pria, calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan.
"Harapan kami melalui kegiatan ini dapat meningkatkan peran serta anggota TNI yang berada di lapangan dan kader PKK sebagai tenaga penggerak masyarakat agar mengikuti program bangga kencana dan kesehatan, serta program identitas kependudukan digital yang akan disediakan selama bakti sosial berlangsung, mulai dari pencanangan hari ini 14 November 2023, hingga 15 Desember 2023, di semua kabupaten/kota," ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang wakili oleh Kepala DP3ACSKB, Asyraf mengatakan keberhasilan program bangga
kencana di Babel bukti nyata dari kuatnya peran dan dukungan seluruh mitra kerja serta stakeholder terkait, sebagaimana kita ketahui bahwa TNI dan tim penggerak PKK merupakan mitra Pemprov Babel dalam melaksanakan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Baksos bangga kencana kesehatan bersama TNI dan PKK tingkat Provinsi Tahun 2023 mengambil tema “Sinergitas Kemitraan Menuju Percepatan Penurunan Stunting 14% pada tahun 2024”.
"Tema ini mengingatkan kita bersama bahwa ada tujuan yang ingin kita capai dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu menurunkan angka stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024," katanya.
Angka prevalensi stunting di Babel sudah menurun sebanyak 0,1 % dari 18,6% pada tahun 2021 menjadi 18,5 pada tahun 2022 (ssgi 2022). Angka ini masih lebih baik dari angka nasional yang berada pada 21,6% (ssgi 2022) dari sebelumnya 24,4% pada tahun 2021.
"Namun target 14% yang harus dicapai pada tahun 2024 yang tinggal setahun lagi membuat kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menurunkan sebesar 4,6%," ujarnya.
Berdasarkan data E-PPBGM (aplikasi
elektronik pencatatan dan pelaporan gizi
berbasis masyarakat) bulan Februari 2023, jumlah baduta dan balita stunting di Babel sebesar 3.091, turun dari Februari tahun 2022 yang berjumlah 3.507 orang.
Berdasarkan data tersebut, maka dinas kesehatan bersama-sama dengan mitra kerja bahu membahu berupaya serius agar kasus stunting ini dapat tertangani secara cepat dan sesuai standar kesehatan," harapnya.
Asyraf juga berharap rangkaian kegiatan
bakti sosial bangga kencana kesehatan bersama TNI dan PKK tingkat Provinsi tahun 2023, mulai pencanangan hari ini hingga akan berakhir pada tanggal 15 Desember 2023dapat terlaksana dengan baik, dari pelaksanaan kegiatannya hingga
pelaporannya.