Pangkalpinang (Antara Babel) - Aktivitas bongkar muatan kapal di Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan, karena pengusaha mengurangi pasokan sembako dari Pulau Jawa dan Sumatera selama bulan puasa Ramadhan 1437 Hijriyah.
"Volume bongkar muatan kapal turun 30 persen dibandingkan tahun lalu mencapai 2.500 ton per hari," kata Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Pangkalbalam, Hazali AM di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan aktivitas bongkar muat turun, karena permintaan pengusaha dan distributor sembako dan kebutuhan lainnya berkurang, seiring daya beli masyarakat lemah sebagaidampak harga dan hasil pertanian, perkebunan dan tambang turun.
"Saat ini kunjungan kapal berkurang drastis hanya dua unit per hari dibandingkan tahun lalu mencapai 20 unit kapal per hari," ujarnya.
Ia mengatakan meskipun kunjungan kapal berkurang, namun aktivitas bongkar dan pendistribusian barang muatan kapal tetap dioptimal, agar ketersediaan sembako dan kebutuhan masyarakat memadai.
"Percepatan bongkar dan pendistribusian kebutuhan masyarakat tetap ditingkatkan, guna menjaga stabilitas harga sembako selama bulan puasa Ramadhan," ujarnya.
Menurut dia, biasanya selama bulan puasa terjadi antrean bongkar kapal kargo di kolam pelabuhan, sehingga pekerja harus bekerja siang malam. Namun tahun ini relatif sepi.
"Saat ini kita lebih memprioritaskan membongkar dan mendistribusikan beras, gula pasir, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya," ujarnya.
Ia berharap dengan percepatan bongkar dan pendistribusian sembako ini dapat menekan kenaikan harga, sehingga masyarakat tidak lagi terbebani harga tinggi selama bulan puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah," katanya.