Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, Selasa.
Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut satu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut dua yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut tiga yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Dalam debat pertama tersebut, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyatakan bahwa di Merauke tidak ada puskesmas, sehingga Pendeta Bernama Leonard Batfeni membantu ibu melahirkan.
Berikut pernyataan capres Ganjar Pranowo tersebut:
“Di Merauke kami menemukan pendeta. Namanya Pak Leo. Dia harus menolong seorang ibu ingin melahirkan karena tidak adanya fasilitas kesehatan. Dan beliau dia belajar dari Youtube. Sesuatu hak kesehatan yang tidak bisa didapat,”
Namun, benarkah pernyataan tersebut?
Penjelasan:
Berdasarkan data BPS, terdapat 25 puskesmas di Merauke pada tahun 2018. Pada tahun 2015, Organisasi Asgar juga telah merilis daftar 20 puskesmas di Merauke, Provinsi Papua.
Namun, berdasarkan data yang ditunjukan oleh Dosen Fakultas Hukum Unika Atma Jaya, Asmin Fransiska, akses kesehatan di Indonesia terutama untuk isu maternal health di Indonesia adalah yang terendah di negara-negara ASEAN. UNFPA mengatakan bahwa angka kematian ibu dan anak baru lahir sangat tinggi yaitu 20.000 kematian akibat komplikasi proses kelahiran.
Cerita Pendeta Leo tersebut diungkapkan saat Ganjar Pranowo menggelar kampanye di hari pertama di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023). Seorang pendeta bernama Leonard Batfeny, curhat soal minimnya sarana dan prasarana kesehatan di daerah perbatasan tersebut.
Ia pun menceritakan pengalamannya itu pada Ganjar, bagaimana menyelamatkan warga perbatasan dengan Papua Nugini yang sedang sakit, tanpa akses jalan dan kesehatan yang layak. Bahkan, ia pernah berperan sebagai bidan karena ada seorang ibu yang akan melahirkan tidak mendapatkan akses kesehatan.
“Iya, saya pernah membantu melahirkan, hanya bekal menonton youtube. Karena di sini tidak ada Puskesmas,” tuturnya, dilansir dari Pustaka Lewi News.
Dengan demikian, pernyataan Ganjar Pranowo sebut di Merauke tidak ada puskesmas, sehingga Pendeta membantu ibu melahirkan merupakan benar. Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.