Sungailiat (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sukses menampilkan tari tradisional Cakter hasil dari revitalisasi karya tari.
"Tari tradisional Cakter sukses ditampilkan pada malam seremonial HUT BABEL Ke 23 dengan melibatkan 70 orang penari yang merupakan guru kesenian se Kecamatan Sungailiat," kata Kepala Dinparbud Bangka, Rismy Wiramadonna melalui keterangan, Rabu.
"Tari Cakter yang menjadi branding utama saat peluncuran tarian tradisional Bangka yang dibakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dewan Kesenian Bangka (DKB) hasil dari revitalisasi karya tari," jelas Wira.
Dilibatkan guru pembina seni dalam tari Ceker bertujuan agar materi ragam gerak dari tari Cakter tersebut dapat diteruskan pada materi pembelajaran kepada peserta didik di program studi seni budaya Sub BAB Seni Tari.
Tari Cakter mengisahkan tentang tari pergaulan berpasangan yang ditarikan oleh muda-mudi. Tarian ini biasanya ditarikan pada momen pesta panen sahang atau lada.
Tari Cakter diciptakan pada tahun 1970 oleh sanggar Sepintu Sedulang pimpinan almarhum Ermanila dengan koreografer almarhum Mochtar akros. Pada dekade tahun 1979-1990 an tarian ini sempat lestari dan berkembang di Kabupaten Bangka yang ditandai dengan kegiatan tari masal melibatkan guru dan siswa-siswi sekolah di Kabupaten Bangka.
Hanya saja, kata Rismy Wiramadonna setelah itu tari Cakter sangat jarang ditampilkan kembali bahkan hampir tidak pernah terdengar di lingkungan semua jenjang pendidikan.
Dia mengatakan, pihaknya pada tahun 2023 bekerja sama dengan Dewan Kesenian Bangka merevitalisasi tari Cakter dengan kembali mencari narasumber serta pelaku utama yang masih ada yaitu bapak Y.Sugianto dan Ernawati (Mpok Atik).
"Revitalisasi tari Cakter dianggap cukup penting untuk dikenalkan dan sebagai muatan pembelajaran bagi peserta didik di semua lembaga jenjang sekolah formal," ujarnya.
Menurutnya revitalisasi tari Cakter dilakukan sebagai wujud komitmen merawat khasanah budaya daerah dengan harapan ke depan tetap dilestarikan oleh generasi kekinian.
Selain tari Cakter yang ditampilkan pada malam seremonial HUT Babel ke 23, ditunjukkan pula tari Bubung Tujuh yang pernah meraih juara umum 2 di parade tari nusantara TMII.