Sungailiat (ANTARA) - Dewan Kesenian Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama sejumlah tokoh budayawan setempat menyepakati bahwa Tari Sambut Sepintu Sedulang sebagai tarian resmi untuk menyambut tamu agung atau istimewa yang berkunjung di daerah setempat.
Tari Sambut Sepintu Sedulang yang diciptakan Mukhtar Accros, layak untuk menyambut tamu kehormatan karena mengandung cerminan adat istiadat masyarakat Bangka Belitung yang ramah dan menjunjung tinggi budaya.
"Tamu istimewa mulai kepala daerah setingkat bupati, gubernur, forkompimda kabupaten maupun provinsi bahkan tamu tamu negara, tokoh budaya yang berkunjung di Kabupaten Bangka akan disambut dengan tarian Sambut Sepintu Sedulang," kata Sekretaris Dewan Kesenian Bangka Ade Widyasari, di Sungailiat, Kamis.
Tari Sambut Sepintu Sedulang yang diiringi lagu hasil ciptaan Parlind yang sekarang berdomisili di Tanggerang, kata Ketua Dewan Kesenian Bangka Wandasona Alhamd, harus dikembalikan ke marwah sebagai tarian budaya khas Bangka Belitung sekaligus mendorong pemerintah daerah membuat peraturan untuk memberikan perlindungan hukum atas tarian itu.
"Tim kami bersama dengan pemerintah daerah melalui dinas berwenang sebelumnya sudah mengkaji bahkan melakukan verifikasi data langsung ke sumber atau pencipta lagu Tari Sambut Sepintu Sedulang," kata Wandasona.
Dengan ditetapkan Tari Sambut Sepintu Sedulang sebagai tarian resmi menyambut tamu kehormatan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka, Rismy Wira Maddona mengakui akan mempermudah masyarakat mengenal lebih dekat tari Sambut Sepintu Sedulang.
"Masyarakat tidak hanya mudah mengenal tarian ini, namun diharapkan ada ruang untuk ikut mempelajari," kata Rismy.
Ia memberi apresiasi besar kepada Dewan Kesenian Bangka dan para tokoh budayawan yang memiliki tekad mempertahankan dan melestarikan Tari Sambut Sepintu Sedulang.