Muntok (Antara Babel) - PDAM Tirta Sejiran Setason Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan usaha pengemasan air rasa madu yang diyakini akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani madu di daerah itu.
"Saat ini kami sedang melakukan penelitian bersama para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengetahui prospek usaha dan manfaat air campur madu tersebut," kata Direktur PDAM Tirta Sejiran Setason (TSS) Chairul Amri Rani di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini bisnis air kemasan berkembang cukup pesat dengan varian rasa dan proses cukup banyak. Semuanya laku keras di pasar lokal dan nasional seiring tingginya tingkat konsumsi masyarakat.
Kabupaten Bangka Barat selama ini terkenal sebagai penghasil madu pahit dan manis kualitas unggul yang cukup diminati pasar lokal dan nasional.
Dia mengatakan, dua potensi besar tersebut yang akan dimanfaatkan dan dikembangkan PDAM TSS untuk menyeriusi usaha kemasan air campur madu.
"Peluang tersebut yang akan kami manfaatkan, namun sebelum masuk ke persaingan tersebut kami harus menyiapkan segala sesuatu agar usaha yang dijalankan bisa berjalan sesuai harapan dan berkelanjutan," kata dia.
Sebagai salah satu bentuk persiapan, PDAM TSS menggandeng LIPI untuk mendapatkan komposisi pas bahan baku yang dibutuhkan.
Selain itu, kandungan dalam minuman air campur madu tersebut juga sedang diteliti agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kesehatan, halal dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
"Kami juga sudah memproduksi beberapa sample dan ternyata cukup digemari, namun kami belum memroduksi massal karena masih tahap uji coba," kata dia.
Apabila rencana tersebut berjalan, kata dia, bukan hana perusahaan yang akan diuntungkan karena bisnis tersebut diyakini akan mampu menyediakan lapangan pekerjaan lumayan banyak.
Berdasarkan penghitungan awal, diperkirakan sekitar 100 pekerja akan terlibat dalam usaha tersebut, belum termasuk petani madu sebagai pemasok bahan baku.
"Usaha air isi ulang saat ini sudah berjalan dengan mengusung label Tirta Menumbing, dalam waktu dekat kami akan coba dengan produk baru berupa air mineral kemasan gelas dan botol, jika sudah berjalan baik akan kami tambah dengan variasi baru yaitu kemasan air campu madu," kata dia.
Menurut dia, pangsa pasar masih terbuka cukup besar bagi perusahaan daerah untuk memanfaatkan peluang tersebut.
"Kami yakin apabila usaha ini diseriusi akan membawa manfaat bukan hanya pada meningkatnya pendapatan perusahaan dan menambah pendapatan asli daerah, namun juga para petani madu lokal yang dijadikan pemasok utama bahan baku produk tersebut," kata dia.