Koba, Babel, (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Pulau Belitung, Provinsi Kepupulauan Bangka Belitung, berupaya menjaga ketersediaan beras menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kita berupaya menjaga ketersediaan stok beras untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan yang bisa berimbas terhadap inflasi," kata Kepala Perum Bulog Wilayah Belitung Gusdi Prasmana saat menggelar rapat koordinasi bersama tim pengendalian inflasi daerah Belitung Timur di Manggar, Sabtu.
Gusdi menjelaskan saat ini ketersedian beras cadangan pemerintah di Perum Bulog tercatat sebanyak 230 ton dan masih dalam pengiriman sebanyak 750 ton.
"Jadi saat ini stok beras yang kami kuasai ada di angka 978 ton dan itu cukup untuk ketahanan stok sampai dengan tahun depan, dengan rata-rata permintaan penjualan beras SPHP perbulan sebanyak 270 ton,” jelas Gusdi.
Operasi pasar murah yang dilaksanakan TPID Kabupaten Belitung Timur kata Gusdi sangat membatu penyaluran beras SPHP dari Perum Bulog.
"Untuk mengatasi tingginya harga beras premium dan pengendalian inflasi kami menyarankan pemerintah daerah memiliki toko penyeimbang inflasi sebagai inovasi dalam pengendalian inflasi," ujarnya.
Ia mengatakan, toko penyeimbang inflasi dikola bersama dan Perum Bulog siap menyuplai komoditas yang ada di Perum bolog, baik beras medium, beras premium, minyak goreng ataupun komoditas lainnya seperti daging, termasuk untuk operasi pasar murah.
"Kita mendukung pemerintah daerah dalam melaksanakan operasi pasar murah menjelang natal dan tahun baru, untuk stabilitas harga bahan pokok," ujarnya.