Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah dan nontimah Provinsi Kepulauan Babel mencapai 210,28 juta dolar AS pada November 2023, naik 64,09 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya uang sebesar 128,15 juta dolar AS.
"Peningkatan ekspor year on year mencapai 64,09 persen ini, karena ekspor timah naik 64,42 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan nilai ekspor timah selama November 2023 mencapai 181,24 juta dolar AS atau secara y-on-y naik 64,42 persen dan nontimah tercatat 29.04 juta dolar AS atau naik 62,01 persen dibandingkan November 2022.
Secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari hingga November 2023 mengalami penurunan sebesar 23,91 persen dibandingkan Januari-November 2022, karena turunnya ekspor timah sebesar 27,20 persen dan nontimah juga turun 1,85 persen.
"Sampai dengan November tahun ini, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 83,24 persen dan 16,76 persen," ujarnya.
Ia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dimana Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya. Sepanjang Januari hingga November 2023, sebanyak 37,68 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini.
Selanjutnya Singapura 16,45 persen dan India 14,40 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah negara Korea Selatan dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 81,40 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia," katanya.
Ia menambahkan secara kumulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 21,62 persen dan Singapura juga terkontraksi hingga 26,28 persen.
"Jepang merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 53,91 persen," katanya.