Pangkalpinang (ANTARA) - BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan nilai ekspor timah dan nontimah pada September 2025 sebesar 173,95 juta Dolar Amerika Serikat atau turun 3,46 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya 180,19 juta Dolar AS.
"Ekspor timah pada September tahun ini 151,68 juta Dolar AS, atau naik 0,76 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu 150,54 juta Dolar AS," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan untuk ekspor komoditas nontimah September 2025 sebesar 22,27 juta Dolar AS atau turun sebesar 24,89 persen dibandingkan dengan September 2024.
"Timah dari Kepulauan Babel ini sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dimana Singapura menjadi negara tujuan utamanya," katanya.
Ia menyatakan pada Januari hingga September 2025, sebanyak 23,45 persen ekspor timah dikirim ke negara ini dengan nilai sebesar 270,00 juta Dolar AS.
Tiongkok dan Korea Selatan berada di peringkat selanjutnya, sebesar 22,70 persen dan 14,72 persen timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah India dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 78,05 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Babel ke seluruh dunia, dengan total nilai ekspor kelima negara tujuan tersebut pada Januari-September tahun ini 898,62 juta Dolar AS," katanya.
Ia menambahkan nilai ekspor Januari hingga September 2025 dibandingkan dengan Januari-September 2024 (c-to-c), terjadi pertumbuhan ke 5 negara terbesar tujuan ekspor timah yaitu sebesar 25,50 persen.
"Jepang tumbuh 80,78 persen, Tiongkok 27,73 persen, Korea Selatan 22,51 persen, hanya India yang terkontraksi sebesar 46,69 persen. Singapura merupakan
negara dengan pertumbuhan tertinggi hingga 152,21 persen," katanya.
