Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berpendapat bahwa diperlukan suatu skema yang lebih kreatif untuk mendapatkan utang luar negeri.
Hal itu disampaikan Anies untuk merespons jawaban capres Ganjar Pranowo pada sesi ketiga debat capres yang diselenggarakan oleh KPU RI di Jakarta, Minggu malam.
"Yang tidak kalah penting adalah melakukan pengembangan skema-skema yang lebih kreatif dalam mencari utang luar negeri, termasuk pelibatan swasta," katanya.
Selain itu, Anies mengatakan alokasi utang yang didapat seharusnya ditujukan untuk kegiatan yang lebih produktif agar tidak terjadi intervensi pihak asing dalam pemenuhan kewajiban utang negara.
"Jangan utang itu digunakan untuk kegiatan yang non-produktif. Misalnya, utang dipakai untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan," ujarnya.
Baca juga: Anies: Peran aktif pemerintah mampu hapus penjajahan di Palestina
Baca juga: Anies terapkan politik merangkul untuk kerja sama "Selatan-Selatan"
Baca juga: Anies: Penataan institusi keamanan jangan karena selera pemimpin
Anies menyampaikan dari hasil kegiatan produktif tersebut nantinya secara perlahan akan berdampak terhadap perluasan wajib pajak yang diharapkan bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga yang diselenggarakan ole KPU meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.