Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Dukono, Maluku Utara (Malut) yang memuntahkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 2,7 kilometer dari pusat kawah gunung tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono, Bambang Sugiono mengatakan erupsi yang terjadi siang ini pukul 10.50 WIT tersebut menghasilkan kolom abu tebal mengarah ke utara.
"Amplitudo 27 milimeter dan durasi 94,66 detik," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas, mendaki, ataupun mendekati kawah Malupang Warirang Gunung Dukono di dalam radius tiga kilometer.
Masyarakat direkomendasikan untuk selalu menyediakan masker guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Gunung Dukono yang berstatus level II atau waspada itu memiliki ketinggian 1.335 meter di atas permukaan laut. Pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut.
Gunung Dukono berada sekitar 14 kilometer di sebelah barat daya Kota Tobelo, yang merupakan wilayah dengan pemukiman paling padat di Halmahera Utara. Aktivitas letusan Gunung Dukono adalah hal yang biasa bagi penduduk setempat, mengingat sejarah panjang letusan menerus gunung api tersebut.
Karakteristik erupsi gunung api tersebut bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava.
Sepanjang Jumat (23/2), Gunung Dukono tercatat mengalami 12 kali gempa letusan, 1 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa tremor menerus.
Pada tahun 2023, PVMBG mencatat Gunung Dukono mengalami erupsi sebanyak 3.324 kali.