Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan sebanyak 8 ton beras murah dalam kegiatan operasi pasar (OP) di kawasan Pesisir Nek Aji, Kecamatan Toboali.
"Dalam OP di kawasan pesisir Nek Aji ini kami menggelontorkan sebanyak 8 ton beras murah dan semuanya terjual," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan Risvandika di Toboali, Rabu.
Pemkab Bangka Selatan bekerja sama dengan Perum Bulog Bangka dalam menggelar OP, menyikapi tingginya harga beras di pasar.
"Awalnya kami hanya menyiapkan sebanyak 7 ton beras, namun hari ini Bulog menambah 1 ton menjadi 8 ton karena warga sangat antusias dan bahkan sampai antre panjang untuk membeli beras murah," ujarnya.
Ia mengatakan, beras operasi pasar dijual dengan harga Rp106 ribu/10 kilogram atau jauh lebih murah dibanding harga pasar yang sudah mencapai Rp176 ribu/10 kilogram.
"OP bagian dari upaya pemerintah untuk menekan harga beras di pasar yang saat ini harganya masih bertahan tinggi yaitu mencapai Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram," ujarnya.
Pemkab Bangka Selatan menggelar OP juga untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan menekan inflasi, karena kenaikan harga beras menyulitkan warga berekonomi lemah.
"Apalagi ketergantungan terhadap bahan dari luar daerah masih tinggi karena produksi pada lokal dari sentra persawahan belum mampu mencukupi konsumsi masyarakat," ujarnya.
Ke depan kata dia produksi padi lokal terus ditingkatkan sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap beras dari luar provinsi.
"Kalau kita mampu memproduksi beras lokal dalam jumlah yang banyak, tentu harganya lebih murah dibanding beras yang didatangkan dari luar," ujarnya.