Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya meningkatkan pelayanan agar mampu memenuhi berbagai kebutuhan sehingga layak menjadi daerah yang ramah anak.
"Untuk menjadi daerah yang ramah anak dan memenuhi standar sebagai kabupaten layak anak, ada 24 indikator yang harus terpenuhi. Hal ini didasarkan pada substansi hak-hak anak dalam lima klaster pemenuhan hak tersebut," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bangka Barat Sarbudiono di Mentok, Sabtu.
Ia menjelaskan, lima klaster yang dimaksud adalah klaster hak sipil dan kebebasan, klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta klaster perlindungan khusus.
Kabupaten Bangka Barat pada tahun sebelumnya telah mampu memenuhi berbagai indikator sehingga berhasil ditetapkan sebagai salah satu daerah yang meraih predikat sebagai kabupaten layak anak kategori Pratama.
"Tahun ini akan kita tingkatkan agar mampu memenuhi standar dan ditetapkan sebagai kabupaten layak anak kategori Madya," katanya.
Untuk meningkatkan kelayakan tersebut, Pemkab Bangka Barat telah menggelar pertemuan gugus tugas tim Kabupaten Layak Anak (KLA) yang dilanjutkan dengan memasukkan sejumlah data indikator evaluasi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan.
Gugus tugas tim KLA ini terdiri dari Kepala Daerah dan seluruh unsur forkopimda sebagai pembina dan penasehat dilengkapi dengan susunan kepengurusan lain, dengan melibatkan para pejabat organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, organisasi sosial, organisasi keagamaan, organisasi wanita, pers dan pihak swasta.
Pemkab Bangka Barat pada tahun ini menargetkan mampu meraih penghargaan sebagai kabupaten layak anak tingkat madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai bentuk keseriusan dalam mengakomodasi peranan dan perlindungan terhadap wanita dan anak-anak sehingga mampu mendukung upaya mencetak sumber daya manusia unggul.
"Dengan adanya koordinasi yang lebih baik dan pendampingan maksimal dalam mempersiapkan segala indikator penilai tim KLA 2024, kami optimistis ikhtiar yang sudah dilakukan akan mendapatkan hasil terbaik dan semoga bisa menjadi KLA madya," katanya.
Untuk mewujudkan target bersama itu dibutuhkan komitmen dan kerja sama secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan dari semua pihak.
"Kita akan berupaya memenuhi berbagai data administrasi untuk penilaian, kita juga akan terus berupaya memberikan pelayanan dan ketersediaan ruang yang baik sehingga Bangka Barat bisa benar-benar menjadi daerah yang ramah terhadap tumbuh kembang anak-anak dan melindungi hak-hak perempuan," katanya.*