Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggencarkan pelayanan vaksinasi hewan penular rabies untuk mempertahankan daerah bebas rabies di Indonesia.
"Alhamdulillah, hingga saat ini Babel bebas rabies," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Senin.
Dalam mempertahankan Babel sebagai daerah bebas rabies di Indonesia, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel tidak hanya mengoptimalkan pelayanan vaksinasi tetapi juga memperketat lalu lintas hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan kera di pintu-pintu masuk di Negeri Serumpun Sebalai ini.
"Kami bersama Balai Karantina Pertanian terus memperketat lalu lintas hewan penular rabies agar tidak terjadi kasus penularan rebies," katanya.
Ia menegaskan petugas kesehatan hewan terus bekerja maksimal memberikan pelayanan vaksinasi dan mengawasi lalu lintas hewan penular rabies agar Babel tetap bebas dari rabies.
"Kami diberikan tugas dan wewenang untuk menjaga Babel agar aman dan bebas dari rabies serta penyakit menular hewan lainnya," kata dia.
Ia menjelaskan rabies disebabkan oleh virus. Penyakit ini bersifat akut dan menyerang susunan syaraf pusat otak. Selain anjing, hewan lain yang dapat menularkan rabies adalah kucing, kera, dan kelelawar.
"Penyakit ini berbahaya karena dapat menulari manusia (zoonosis). Gejala klinis pada manusia oleh hewan penular rabies dapat berupa sakit kepala, mual, kejang-kejang hingga koma. Umumnya penderita meninggal dunia empat hingga enam hari setelah gejala klinis," ujarnya.
Ia mengapresiasi upaya dan kerja keras tim kesehatan hewan dalam mengantisipasi masuknya penyakit rabies dan diharapkan semangat dan kerja keras itu dapat terus dipertahankan agar penyakit mematikan itu tidak menular di daerah ini.
"Pemkot Palembang, Sumatera Selatan, sudah pernah datang ke sini dan ingin meniru Babel untuk menangani rabies," katanya.