Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Republik Indonesia menyebutkan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berpotensi rawan terjadinya cuaca ekstrem karena merupakan wilayah kepulauan.
"Kalau hasil kajian kami di Belitung memang rawan terjadinya cuaca ekstrem," kata Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo di Tanjung Pandan, Selasa.
Hal ini disampaikannya di sela-sela acara Gerakan Budaya Sadar Bencana Dalam Rangka Mengurangi Risiko di Tanjung Pandan, Belitung.
Menurut dia, kondisi rawan terjadinya cuaca ekstrem di Belitung karena tidak terlepas dari letak geografis Belitung yang merupakan wilayah kepulauan.
Ia berharap, sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman terjadinya bencana alam di lingkungan sekitar.
"Kami harapkan masyarakat bisa cerdas dalam menghadapi situasi ancaman bencana yang sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam adalah kondisi perubahan iklim.
"Apalagi di akhir-akhir tahun kondisi angin kencang sudah mulai terjadi, sehingga para peserta yang hadir di sini juga dapat menyampaikan ke masyarakat soal ancaman terjadinya bencana alam," katanya.
Selain cuaca ekstrem, lanjut dia, hasil kajian risiko BNPB terhadap ancaman bencana alam di Belitung adalah gempa bumi namun potensinya rendah.
"Hasil kajian di "InaRisk" adalah gempa bumi namun masih rendah tapi kita juga tidak tahu apakah rendah itu akan naik statusnya atau tidak, namun di sini (Belitung) ada risiko akan gempa," ujarnya.