Pangkalpinang (ANTARA) - Salah satu fokus arahan Presiden Joko Widodo ialah kedaulatan dan kemandirian digital bangsa Indonesia. Dimana dirinya mengajak seluruh elemen bangsa memanfaatkan konektivitas digital agar dapat menghubungkan Indonesia dengan pola pikir, kesempatan bisnis global, dan masa depan baru. Penyiapan talenta digital yang cakap dalam menghadapi era disrupsi digital, menjadi salah satu penggerak utama pemanfaatan konektivitas digital yang produktif sebagai perwujudan agenda transformasi digital Indonesia.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya kecakapan dalam bermedia digital sangat dibutuhkan, guna arahan orang nomor satu di Indonesia tersebut dapat terealisasi dengan baik. Cakap bermedia digital sendiri merupakan kemampuan menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam kehidupan. Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan:
- perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital
- mesin pencarian informasi
- aplikasi percakapan dan media sosial
- aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital
Cakap digital tentunya berkaitan erat dengan literasi digital. Dimana, literasi digital menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 pun mengungkap bahwa dari tiga subindeks Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia yaitu akses dan infrastruktur, intensitas penggunaan, dan keahlian/kecakapan, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah (BPS, 2019).
Menilik kembali arahan dari Presiden RI Joko Widodo, hal tersebut tentunya berkaitan erat dengan hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), di mana pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023 dan mengalami kenaikan sebesar 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Dari total 38 provinsi yang menjadi responden, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masuk 8 besar provinsi dengan penetrasi pengguna internet tertinggi dan berada di urutan ke-4. Di urutan pertama ada Banten dengan penetrasi internet 89,10 persen dan diikuti DKI Jakarta dengan 86,96 persen. Selanjutnya, ada Jawa Barat dengan 82,73 persen, Kepulauan Bangka Belitung dengan 82,66 persen, Jawa Timur 81,26 persen, Bali 80,88 persen, Jambi 80,48 persen, dan Sumatra Barat 80,31 persen.
Banyaknya pengguna internet di Kepulauan Babel tersebut, tentunya memiliki dampak yang positif, apabila tujuannya adalah kecakapan dalam bermedia digital. Hal ini dikarenakan pengguna internet secara cakap menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa suatu daerah termasuk dari smart city atau daerah yang cerdas. Kabar baiknya lagi, transaksi sistem pembayaran elektronik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada periode triwulan IV 2023 tumbuh meningkat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan di hampir semua kanal pembayaran baik QRIS, Uang Elektronik (UE), Kartu Kredit (KK) dan kartu ATM dan Debet.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, mengatakan, akseptasi QRIS di Babel pada periode laporan mengalami peningkatan. Nominal transaksi QRIS pada triwulan IV 2023 sebesar Rp161,6 miliar dengan volume transaksi mencapai 1.005.230 atau masing-masing tumbuh 227% (yoy) dan 206% (yoy). Yang mana peningkatan transaksi QRIS di Kep. Babel tersebut didukung oleh peningkatan jumlah merchant QRIS yang mencapai 148.148 dan penambahan pengguna baru QRIS pada triwulan IV 2023 mencapai 19.711 dengan total Pengguna QRIS hingga tahun 2023 mencapai 175.628.
Untuk mendukung Babel yang semakin cakap digital sehingga terciptanya smart city didalamnya, tentu Pemerintah Daerah terus gencar memberikan banyak sosialisasi dan gebrakan di tengah-tengah masyarakat. Semua pihak pun ikut andil, salah satunya Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel.
*) Intan adalah Staf Humas Diskominfo Babel